Kapal SAR dari Cina akan Gantikan Kapal Rusia
sedikit demi sedikit, bantuan kapal-kapal asing dalam pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 akan dikurangi.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo mengatakan, sedikit demi sedikit, bantuan kapal-kapal asing dalam pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 akan dikurangi.
Dalam waktu dekat, kapal milik Rusia akan meninggalkan wilayah perairan Indonesia. "Ada kekuatan bantuan luar yang kita kurangi. Menyusul segera kapal milik Rusia, yang akan kembali ke home base (pangkalan)," ujar Soelistyo, dalam konferensi pers di Kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Sabtu (10/1/2015).
Soelistyo menjelaskan, pengurangan bantuan asing tersebut diputuskan berdasarkan hasil evaluasi, terhadap efektivitas pencarian yang semakin menurun. Menurut Soelistyo, tim SAR akan kembali memperhitungkan setiap bantuan, dan disesuaikan dengan sasaran prioritas.
Meskipun ada pengurangan, Soelistyo mengatakan, akan datang satu kapal SAR dari Cina, yang akan membantu proses pencarian. Setelah melalui perjalanan beberapa hari, kapal tersebut akan tiba di lokasi evakuasi, yaitu perairan Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
Sebelumnya, dua kapal milik angkatan bersenjata Jepang, yaitu Kapal Onami dan Kapal Takanami telah lebih dulu meninggalkan perairan Indonesia, untuk melanjukan perjalanan menuju Filipina. Kapal-kapal tersebut juga terlibat dalam pencarian dan pengangkatan jenazah penumpang pesawat.
Malam ini, menurut Soelistyo, ada dua kapal Amerika Serikat yang sedang mengisi bahan bakar di Selat Karimata. Kemudian, di wilayah perairan tersebut juga masih ada 1 kapal Rusia, 1 kapal Cina, 2 kapal Malaysia, dan ada 1 pesawat milik Korea. (Abba Gabrillin)