Kronologi Ekor Pesawat AirAsia Berhasil Diangkat dari Dasar Laut
Ekor pesawat yang diperkirakan seberat lebih 5 ton tersebut bisa terangkat setelah pemasangan dan pengisian enam lifting bag/ballon
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Tim penyelam berhasil mengangkat ekor pesawat AirAsia QZ8501 dari dasar laut perairan Laut Jawa dekat Selat Karimata, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, ke atas permukaan pada Sabtu (10/1/2015) siang.
"Betul, ekor pesawat sudah terangkat," ujar Direktur Operasional Basarnas, Marsekal Pertama SB Supriadi di Posko Pencarian, Lanud Iskandar, Pangkalan Bun, Kalteng.
Ekor pesawat yang diperkirakan seberat lebih 5 ton tersebut bisa terangkat setelah pemasangan dan pengisian enam lifting bag/ballon (balon pengapung) pada ekor pesawat.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir menjelaskan kronologi pengangkatan ekor pesawat tersebut.
Sabtu sekitar pukul 06.00 WIB, pengangkatan ekor pesawat diawali dengan penyelaman untuk memeriksa tali pengikat di ekor pesawat, pemasangan dan pengisian udara pada lifting bag/ballon (balon pengapung).
"Sampai dengan pukul 10.12 WIB, pengisian udara sebanyak enam tabung," ujarnya.
Setelah dilakukan enam kali penyelaman, baru pada pukul 11.50 WIB, lifting bag muncul ke permukaan dan bangkai ekor pesawat turut terangkat ke permukaan laut. Setelah muncul ke permukaan, tim menggunakan talo kros kapal untuk membantu penarikan.
Saat ini, ekor dan lifting bag masih mengapung di permukaan laut.
Salah satu skenario yang disiapkan untuk tahap berikutnya, yakni merapatkan ekor pesawat dan lifting bag ke sisi kapal SKK Migas, Crest Onyx untuk selanjutnya dibawa ke tepi Pangkalan Bun.
Ekor pesawat AirAsia QZ8501 menjadi benda paling dicari karena didalamnya terdapat kotak hitam atau black box berisi data penerbangan pesawat tersebut sebelum jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 lalu. Hari itu, pesawat dari maskapai penerbangan Malaysia itu mengangkut 162 orang tujuan Surabaya-Singapura.
Hasil pemeriksaan tim penyelam sebelumnya, diketui black box sudah tidak ada di ekor pesawat tersebut. Diperkirakan black box sudah terlepas atau terlempar dari ekor pesawat karena benturan keras saat pesawat terjatuh.