Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Munas HIPMI Diwarnai Aksi Lempar Kursi

"Kami menduga keributan ini sengaja diciptakan agar forum tidak quorum, sehingga tak bisa dilakukan proses pemungutan suara,"

Penulis: Y Gustaman
zoom-in Munas HIPMI Diwarnai Aksi Lempar Kursi
KOMPAS.com/Rio Kuswandi
Jumpa Pers Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Hotel Ibis, Transtudio, Bandung, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (10/1/2015) sebelum menggelar Munas XV pada Senin, (11/1/2015), lusa. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Y Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musyawarah Nasional XV Himpunan Pengusahaan Muda Indonesia di Bandung, Rabu (14/1/2015) memanas. Adu pukul dan lempar bangku pecah di antara kandidat. Kericuhan ini dipicu kubu yang kalah dengan mengulur waktu.

Seharusnya, pemungutan suara melalui voting sudah bisa digelar. Namun, terjadi perdebatan dan ada seorang peserta tiba-tiba melemparkan kursi. Pierre Sanjaya berusaha meredakan peserta agar tak terpancing untuk melempar kursi kembali.  

Namun, upaya dari perwakilan BPD DKI Jakarta tersebut ditentang dan Pierre dipukul peserta lainnya. Kericuhan dapat diredakan setelah aparat keamanan turun tangan melerai para peserta.

Koordinator Media Tim Bayu Priawan Djokosoetono, Aldi Karmawan, menyatakan keributan itu dipicu upaya kandidat lain yang menunda proses pemungutan suara. Dalam pleno pemandangan umum, kubu Bayu Priawan unggul dibanding dua lawannya.

"Berdasarkan jumlah pernyataan dukungan DPD dari seluruh Indonesia yang disampaikan dalam pleno semalam, Bayu sudah unggul. Kami menduga keributan ini sengaja diciptakan agar forum tidak quorum, sehingga tak bisa dilakukan proses pemungutan suara," papar Aldi dalam rilisnya.

Ketegangan dalam munas kali ini sudah terasa sehari sebelum Presiden Joko Widodo membuka secara resmi perhelatan itu. Dalam jadwal resmi, Munas ke XV HIPMI telah selesai, Selasa (13/1/2015) siang hari.

Berita Rekomendasi

Abdul Latief, salah seorang pendiri Hipmi, Selasa malam berusaha meredakan ketegangan. Di depan peserta sidang pleno yang tertunda dia mengingatkan marwah organisasi harus dipertahankan, dan meminta peserta mengakhiri kericuhan yang tak perlu

Sampai dengan berita ini disusun, Rabu (14/1/2015) pagi, panitia belum mengumumkan kapan persidangan akan dibuka kembali. Diperkirakan sekitar empat ribu pemilik suara dan peninjau hadir dalam munas kali ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas