Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Annas Maamun Mengaku Minta Uang Imbalan kepada Gulat

Annas Maamun mengakui bahwa dirinya pernah meminta uang sebesar Rp 2,9 miliar kepada terdakwa Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia-Riau, Gulat

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Annas Maamun Mengaku Minta Uang Imbalan kepada Gulat
Abdul Qodir/Tribunnews.com
Gubernur nonaktif Riau, Annas Maamun (rompi oranye) dikawal petugas di depan kantor KPK, Jakarta, Rabu (3/12/2014), usai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan suap pengajuan revisi alih fungsi hutan Riau di Kementerian Kehutanan 2014. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Riau nonaktif, Annas Maamun mengakui bahwa dirinya pernah meminta uang sebesar Rp 2,9 miliar kepada terdakwa Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia-Riau, Gulat Medali Emas Manurung.

Uang itu dibeberkan Annas sebagai imbalan karena Gulat meminta agar lahan kepala sawitnya masuk ke dalam revisi SK Menteri Kehutanan terkait penetapan perubahan kawasan hutan.

"(Gulat) mohon dimasukkan kebun-kebun yang di bawah asosiasi sawit. Saya suruh pak Gulat jumpa (bertemu) Kadis Kehutanan," kata Annas saat bersaksi untuk Gulat Manurung di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (19/1/2015).

Annas menceritakan, permintaan yang diinginkan Gulat disampaikan setelah Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan adanya peluang revisi surat Keputusan Menhut SK 673/Menhut-II/2014 tanggal 9 Agustus 2014 tentang Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan Menjadi Bukan Kawasan Hutan. Hal itu disampaikan Zulfkifli pada saat hari ulang tahun Provinsi Riau pada 9 Agustus 2014.

"Saya beri kesempatan masyarakat Riau untuk menambah lagi, merevisi SK 673 supaya diperbaiki lagi, diusulkan untuk jadi APL (area penggunaan lainnya)," kata Annas yang menirukan ucapan Zulkifli.

Adanya pernyataan Zulkifli Hasan itu membuat Annas segera melakukan penelahaan terhadap kawasan yang masih masuk sebagai kawasan hutan, padahal kawasan tersebut masuk dalam program pembangunan daerah.

"Kita siapkan surat (permohonan revisi). Ada yang paling penting jalan-jalan pemerintah, termasuk tol, bangunan kantor camat, bangunan lurah, bangunan surat," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Berjalannya waktu, permohonan Gulat pun terkendala. Annas pun berinisiatif meminta 'uang pelicin' kepada Gulat karena lahan yang diajukan untuk seluruh provinsi Riau.

"(Saya minta) Rp 2,9 miliar lebih kurang," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas