Cara PDIP Lakukan Regenerasi
Cucu Presiden Pertama RI,Soekarno, Puti Guntur Soekarno angkat bicara terkait regenerasi yang dilakukan oleh partainya, PDI Perjuangn
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA-Cucu Presiden Pertama RI,Soekarno, Puti Guntur Soekarno angkat bicara terkait regenerasi yang dilakukan oleh partainya, PDI Perjuangn. Ia memastikan regenerasi di PDI Perjuangan berjalan dengan baik. Terbukti, saat ini generasi muda PDIP menjadi kepala daerah terutama di tingkat provinsi.
"Masak dibilang engga regenerasi. Kepala Daerah rata-rata berumur 40-an tahun," kata Puti di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/1/2015).
Puti tak memungkiri, untuk posisi Ketua Umum, PDIP masih membutuhkan sosok Megawati Soekarnoputri. Sebab terdapat kebutuhan menjaga marwah partai terutama konsistensi kerja, integritas serta ideologi partai. Ia melihat Megawati konsisten menjaga keutuhan partai. "Sosoknya masih dibutuhkan partai. Ruh partai masih membutuhkan Megawati," kata Anggota Komisi X DPR itu.
Politisi PDIP lainnya, Eva Kusuma Sundari juga membantah partainya tidak melakukan regenerasi. Hal itu terkait Megawati Soekarnoputri yang kembali memimpin partai berlambang banteng itu."PDIP sudah dikategorikan sukses regenerasi, jangan lihat soal ketua umum, tapi lihat level menengah dan bawah," kata Eva Sundari.
Ia menuturkan bagaimana Megawati memilih tidak mencalonkan diri sebagai Presiden. Tetapi malah mendukung Joko Widodo. "Regenerasi menjadi jalan terus di level menengah dan bawah," ujarnya.
Sebelumnya, pengamat politik Center for Strategic and International Studies ( CSIS) J Kristiadi mengungkapkan, proses regenerasi partai politik di Indonesia sangat diperlukan agar partai tidak dinilai sebagai milik sebagian kelompok. Kristiadi memastikan bahwa proses regenerasi benar-benar penting bagi keberlangsungan partai.
"Tidak mungkin partai menjadi besar tanpa regenerasi. Jika tidak dilakukan pasti terjadi pembusukan karena organisasi hanya didirikan untuk kepentingan para pendirinya," ujar Kristiadi saat diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu.