Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamanan Adnan Diperketat, Takut Dibekuk Seperti Bambang Widjojanto

Adnan mengaku pemberitaan bahwa dirinya dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri dengan tuduhan perampasan saham, sedikit banyak cukup mengusiknya.

Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Pengamanan Adnan Diperketat, Takut Dibekuk Seperti Bambang Widjojanto
Tribunnews.com/ Randa Rinaldi
Adnan Pandu Praja ikut menghadiri acara aksi masyarakat sipil dukung KPK pada saat car free day, Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (25/1/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja (54) keluar dari balik gerbang besar rumahnya di Jalan Duta, Gang Soleh, Kampung Sugutamu, RT 2/28, Nomor 98, Kelurahan Bakti Jaya, Sukmajaya, Depok, Minggu (25/1/2015) sore sekira pukul 17.15.

Ia didampingi seorang petugas keamanan berbaju dinas biru. Dengan wajah yang masih terlihat lelah, Adnan membuka gerbang kecil dan memasuki pelataran pendopo kayu yang ada di seberang rumahnya, dimana Warta Kota diminta menunggu untuk bertemu.

Pendopo berlantai kayu seluas sekitar 50 meter persegi ini berada di sisi utara di lahan seluas sekitar 500 meter, yang berupa kebun yang juga masih milik Adnan.

Ada bangunan permanen di lahan kebun, yang ditempati para tukang kebun dan sopir. Bahkan tak jarang digunakan juga sebagai tempat bersantai oleh ajudan dan pengawal Adnan.

"Rasa was-was, kalau apa yang terjadi pada Pak BW akan terjadi juga sama saya, pasti ada. Tapi saya coba berpikir positif saja," kata Adnan yang mengaku baru bangun tidur usai pulang dari Care Free Day, kepada Warta Kota, Minggu sore.

Adnan mengaku pemberitaan bahwa dirinya dilaporkan ke Bareskrim Mabes Polri dengan tuduhan perampasan saham, sedikit banyak cukup mengusiknya.

Namun ia mengaku optimistis dan berharap peristiwa penangkapan yang terjadi pada Bambang Widjojanto tidak terjadi pada dirinya akibat laporan itu. "Saya cukup optimis, tidak akan mengalami peristiwa seperti yang dialami Pak BW. Itu harapan saya," kata Adnan tenang.

Berita Rekomendasi

Menurut Adnan, peristiwa penangkapan yang terjadi pada BW seharusnya menjadi pelajaran bagi Polri. Sehingga kata dia, ia cukup yakin hal itu tak akan terjadi lagi dan menimpa dirinya.

"Jika kembali terjadi lagi kepada saya (penangkapan Polisi atas BW-Red), saya yakin Presiden Jokowi akan bertindak. Beliau sudah mewanti-wanti itu," ujar Adnan yang mengenakan baju koko putih dan celana bahan biru terang.

Adnan menjelaskan saat dirinya berhasil membawa BW yang sebelumnya sudah resmi ditahan Mabes Polsi, hal itu sebenarnya menunjukkan pimpinan KPK dan Polri tak ada masalah.

"Itu sudah membuktikan KPK dan Polri tak ada masalah. Juga dalam rangka mematuhi pimpinan Presiden, yakni agar antara KPK dan Polri tidak terjadi konflik," paparnya.

Walaupun begitu, kata Adnan, sekalipun perkembangan hubungan KPK dan Polri semakin baik, ada pihak-pihak yang berupaya memancing kedua lembaga itu kembali bertikai. "Itu mungkin dilakukan melalui pelaporan atas saya," katanya.

Karenanya, Adnan mengaku khawatir pancingan pihak tertentu itu berhasil dan peristiwa penangkapan atas BW terjadi juga pada dirinya. "Saya akui, rasa was-was tetap ada. Tapi saya percaya atas lembaga negara dan Presiden," katanya.

Karena itu pula, Adnan mengakui pengamanan melekat pada dirinya dan rumahnya kini bertambah dan lebih diperketat dibanding sebelumnya. Jumlah petugas yang berjaga pun diakuinya bertambah.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas