Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pramono Bilang Presiden Harus Dengar Kritik Keras Effendi Simbolon

Namun Pramono membantah sebutan Effendi soal impeachment terhadap Jokowi.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pramono Bilang Presiden Harus Dengar Kritik Keras Effendi Simbolon
Tribun Medan/Riski Cahyadi
Presiden RI Joko Widodo tiba di Pangkalan Udara (Lanud) Suwondo, Medan, Sumatera Utara, Selasa (27/1/2015). Dalam kunjungan kerjanya ke Sumut, Presiden Jokowi meresmikan proyek pembangunan Terminal Multipurpose Pelabuhan Kualatanjung, proyek diversifikasi produk (ingot menjadi billet) dan pengembangan pabrik peleburan alumunium PT Inalum, pencanangan Kawasan Industri Terpadu Kualatanjung-Sei Mangkei, pembangunan Gardu induk Sei Mangkei, pembangunan pabrik minyak goreng di Sei Mangkei, serta pencanangan operasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Pramono Anung menyebutkan kritik pedas Effendi Simbolon terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo wajar.

"Apa yang disampaikan menurut saya, sebagai kader PDIP memang memiliki sifat kritis yang melekat. Dalam era demokrasi ya harusnya didengar presiden," kata Pramono di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/1/2015).

Namun Pramono membantah sebutan Effendi soal impeachment terhadap Jokowi. Menurutnya, kritik dan saran harus diterima Jokowi sebagai peringatan.

"Bahwa nggak ada keinginan untuk lakukan impeachment itu ngga ada. Tapi ya baik saja, ini kan sebagai warning dari beliau, (Jokowi) harus menyeleksi orang-orang yang paling benar," katanya.

Sebelumnya, Effendi Simbolon, anggota Fraksi PDIP mengingatkan Jokowi dengan bahaya pemakzulan. Selama 100 hari pemerintahannya, Jokowi dinilai Effendi belum bisa memberikan efek apa-apa. Eksekusi gembong narkoba yang dianggap wujud ketegasan pun ia kritisi.

"Kalau sudah 20 tahun di penjara baru dieksekusi ya nggak ngefek. Ngapain bunuh-bunuhin di Nusakambangan? Itu lakon orang Indonesia, seneng banget yang kamuflase, yang palsu," kata Effendi kepada wartawan di Gedung DPR, senayan, Jakarta Pusat, Selasa (27/1/2015).

Effendi menganggap Jokowi belum berpangalaman sehingga belum memberikan kinerja maksimal. Dia juga mengkritik perekrutan menteri Jokowi yang dianggap tidak sesuai sistem.

Berita Rekomendasi

"Apa yang saya sampaikan sebagai masukan. Dalam laksanakan fungsinya sebagai presiden, ini sudah di luar sistem," ujarnya.

"Kalau seperti ini keadaannya dan dia tidak membenahi, ini jadi peluang lawan politiknya. Bisa didorong untuk dijatuhkan," kata Effendi.

Kritik-kritik ini, ujar Effendi, bukan karena sakit hati. Bukan juga karena suruhan Megawati. Dia mengaku tidak hanya mengkritik Jokowi, namun juga JK dan jajaran kabinetnya.

"Maksud saya, saya tidak rela kalau hanya Jokowi yang jatuh. Dua-duanya. Saya ingatkan, ini politik lho. Mana mungkin kelompok tertentu nunggu lima tahun," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas