Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Boni: Pernyataan Junimart Rendahkan Buya Syafii Maarif

Boni menilai pernyataan politikus PDI-Perjuangan tersebut bernuansa merendahkan tokoh masyarakat dan ketua tim Konsultatif Independen

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Boni: Pernyataan Junimart Rendahkan Buya Syafii Maarif
Tribunnews/Herudin
Pengamat politik, Boni Hargens 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Boni Hargens menyayangkan pernyataan anggota komisi III DPR RI Junimart Girsang.

Anggota DPR Junimart Girsang menyebut pernyataan Buya Syafii terkait "bocoran" keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tidak melantik Komjen Budi Gunawan (BG) sebagai Kapolri adalah tidak berdasar.

Dia beralasan karena Buya Syafii orang tidak jelas. Anggota DPR asal PDI ini mengingatkan mantan Ketua PP Muhammadiyah ini untuk tidak memperkeruh suasana.

Boni menilai pernyataan politikus PDI-Perjuangan tersebut bernuansa merendahkan tokoh masyarakat dan ketua tim Konsultatif Independen bentukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Buya Syafi'i Maarif adalah bentuk ketidaksantunan berpolitik.

"Junimart mungkin saja berkepentingan dengan mempertahankan Komjen Pol Budi Gunawan (BG) sebagai calon tunggal kapolri sehingga tidak menyukai pernyataan Buya yang memastikan Jokowi tak akan melantik BG, tapi reaksi Girsang harus tetap bijak," kritik Pengamat Politik UI ini, Jakarta, Kamis (5/2/2015).

Karena, dia ingatkan, bahwa bagaimanapun Buya Syafii adalah tokoh bangsa. "Beliau sudah makan banyak garam dalam perjuangan membangun peradaban bangsa ini. Kita tidak bisa seenaknya merendahkan hanya karena kepentingan kita terganggu," ujarnya.

Lebih lanjut soal BG, kata dia, presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Tim 9 sudah jelas menyatakan bahwa pada waktunya akan ada keputusan pasti.

Berita Rekomendasi

"Karena itu, kita tunggu saja daripada Junimart menghina Buya Maarif," tuturnya.

Karena itu pula Boni menyarankan Junimart segera meralat kalimatnya dan meminta maaf kepada Buya Maarif sebagai wujud etika politik kekeluargaan yang menjadi salah satu ciri demokrasi pancasila.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas