PP Muhammadiyah: Silakan Marah ke Presiden, Jangan Memaki Buya
Pemuda Muhammadiyah kesal terkait pernyataan anggota komisi III Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Junimart
Penulis: Randa Rinaldi
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemuda Muhammadiyah kesal terkait pernyataan anggota komisi III Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Junimart Girsang yang meremehkan tokoh agama Syafii Maarif.
Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Simanjuntak meminta Junimart hati-hati dalam bertutur. Ia menegaskan Syafii Maarif sebagai tokoh agama tentu memberikan nasihat kepada Presiden Joko Widodo untuk membatalkan pelantikan Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan menjadi Kepala Polri.
"Yang perlu dicatat oleh Junimart Girsang itu adalah pertama buya diminta Jokowi untuk memberikan nasihat memberikan masukan. Toh, yang meminta buya menjadi penasihat adalah presiden, silahkan mau marah-marah ya ke presiden jangan memaki buya,"ujar Dahnil di Kantor YLBHI, Jakarta, Kamis (5/2/2015).
Pemuda Muhammadiyah kembali mengingatkan Junimart menjaga etika saat menyampaikan pernyataan. Menurutnya, Syafii Maarif merupakan tokoh bangsa dan tokoh agama yang dihormati.
"Kemudian reaksi Junimart berlebihan ketika menyatakan siapa sih buya? kemudian apa sih statusnya, kewenangannya?,"kata Dahnil menirukan pernyataan Junimart.
Sebelumnya diberitakan Anggota Komisi III dari PDIP, Junimart Girsang, menyampaikan pendapatnya terkait pernyataan Buya Syafii bahwa Presiden Joko Widodo tidak akan melantik Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri.
Kata Junimart, pernyataan Buya Syafii, berdasarkan pembicaraan lewat telepon dengan Presiden tersebut, tidak punya dasar.
"Karena tak jelas siapa dia dan apa posisinya. Kalau bisa, kita harap jangan pula dia membuat suasana makin keruh,"kata Junimart kemarin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.