Mata Bambang Widjojanto Berkaca-kaca Saat Ratusan Petani Beri Dukungan di KPK
Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto yang menjadi tersangka kasus di Polri, menemui ratusan petani yang menggelar aksi dukungan dan ruwatan
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto yang menjadi tersangka kasus di Polri, menemui ratusan petani yang menggelar aksi dukungan dan ruwatan di pelataran kantor KPK, Jakarta pada Sabtu (7/2/2015) malam.
Mata pimpinan KPK yang akrab disapa BW itu pun tampak berkaca-kaca saat para petani jauh-jauh datang untuk memberikan dukungan ke KPK.
Aksi dukungan ke KPK melalui ritual ruwatan para petani tersebut digelar sejak pukul 19.00 WIB. Namun, Bambang baru bisa menemui para petani itu pada pukul 22.00 WIB.
Ia datang dengan mengenakan kaos putih berbalut jaket dan topi hitam.
Setelah melepas topinya, BW menyampaikan terima kasih kepada sekitar 200 petani yang jauh-jauh dari Batang, Jawa Tengah pada malam hari dengan aksi ruwatan bertajuk 'Gerhana Bulan KPK' bergambar 'Dimakan Batarakala' itu.
"Rakyat bisa merefleksikan sendiri, apakah ini gerhana bulan, gerhana matahari atau justru gerhana semesta alam," ucap Bambang Widjojanto yang berdiri di tangga masuk kantor KPK dengan menghadap ratusan petani yang duduk melantai.
"Saya yakin tidak berdiri sendiri. Saya berterima kasih atas seluruh kehendak-Nya, berterima kasih kepada para petani Batang dan seluruh petani Indonesia," imbuhnya Bambang disambut tepuk tangan meriah para petani.
Sejumlah aktivis HAM dan anti-korupsi juga turut hadir mendampingi Bambang malam itu.
Menurut Bambang, salah satu PR pimpinan dan jajaran KPK saat ini adalah 'membereskan' masalah korupsi di bidang pertahanan pangan, khususnya di bagian sistemnya. Bidang tersebut sangat penting mengingat berkaitan dengan hajat hidup banyak orang.
Karena itu, Bambang dalam kesempatan itu mengajak para petani yang hadir untuk berdoa bersama agar dirinya dan tiga pimpinan KPK yang sedang diproses pihak Polri bisa kembali bekerja menyelesaikan PR tersebut.
"Mudah-mudahan upaya para petani ini bisa membuka mata hati yang di atas," tuturnya.
Di ujung pidatonya, Bambang menegaskan bahwa semua pihak harus menghargai hasil kerja para petani, termasuk upaya mereka mendukung pemberantasan korupsi.
"Siapa yang berani melawan petani, berarti dia melawan anugerah-Nya," tegas Bambang disambut teriakan dan tepuk tangan meriah para petani yang hadir.
Mbah Hambari yang menjadi sesepuh dari kelompok petani tersebut memimpin doa bersama.
Mata Bambang tampak berkaca-kaca saat ratusan petani itu antre menyalaminya hingga foto bersama sebagai bentuk dukungan kepada dirinya yang saat ini tertimpa masalah hukum.