Badrodin dan Anang Pesaing Kuat Dwi Priyatno
Nama Komisaris Jenderal Dwi Priyatno disebut-sebut sebagai calon kuat Kapolri jika Presiden Jokowi batal melantik Komjen Budi Gunawan
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Gusti Sawabi
Menurutnya, Dwi Priyatno yang kini menjabat sebagai Irwasum Polri pernah menduduki jabatan Kapolda Jawa Tengah, Kapolda Metro Jaya yang masuk kategori Tipe A. Badrodin Haiti yang kini menjadi Pelaksana tugas Kapolri pernah menjadi Kapolda Banten, Kapolda Sulawesi Tengah, Kapolda Sumatera Utara, Kapolda Jawa Timur, Staf Ahli Kapolri, Asisten Operasional Kapolri, Kepala Baharkam dan Wakil Kepala Polri.
Sementara Anang Iskandar yang kini menadi Kepala BNN pernah menduduki jabatan Kapolda Jambi, Kadiv Humas Polri dan Gubernur Akpol. Menurut Hamidah, ketiganya mempunyai keunggulan mumpuni. "Jadi, mereka sama-sama kuat.
Secara leadership, jabatan-jabatan yang mereka dapat itu sudah melalui tes yang cukup ketat. Jadi, ketiganya sangat mumpuni," kata Hamidah. Menurut Hamidah, peluang calon kapolri dari angkatan 84 dan di atasnya terbilang kecil.
"Kalau calon yang angkatan 84 seperti Putut dan Budi Waseso. Budi Waseso belum pernah menjadi Kapolda di wilayah yang tipe A, dia baru dapat bintang tiga ketika dimasukkan ke Mabes Polri belum lama ini. Putut memang sudah pernah di Tipe A di Metro Jaya dan sekarang Kabaharkam, cuma masa pensiunnya masih lama. Nanti, kalau tiba-tiba Presiden menggantinya, memberhentikannya bagaimana sisa masa jabatannya," paparnya.
Keunggulan Dwi, Hamidah mengakui, di satu sisi Dwi Priyatno mempunyai keunggulan tersendiri dalam hal koordinasi pengamanan wilayah. Hal itu ditunjukkan saat ia menjadi Kapolda Metro Jaya dan Jokowi sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Tapi, semua itu nantinya tergantung Presiden, apakah pengalaman itu juga jadi pertimbangan Presiden atau tidak," kata Hamidah. Selain keunggulan itu, Dwi Priyatno dianggap mampu merangkul dan menjaga soliditas kelompok atau faksi di tubuh korps Bhayangkara tersebut hingga menjaga hubungan baik dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hal itu ditunjukan dengan beberapa kali pertemuan Dwi Priyatno dengan pimpinan KPK, termasuk pertemuannya dengan Abraham Samad dan Adnan Pandu Praja di kantor KPK, Jakarta pada Jumat (13/2) malam.
"Yah, memang beliau itu senior bisa melakukan itu. Tapi, dua polisi senior yang tadi saya sebutkan tadi juga bisa melakukan itu, bisa membuat situasi sekarang ini makin kondusif, makin solid," ujarnya. (tribunnews/coz)