Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kejaksaan Agung Tetap Eksekusi Mati Terpidana Gila

Menurut Andi, hukuman mati sudah sesuai dengan hukum Indonesia

Penulis: Edwin Firdaus
zoom-in Kejaksaan Agung Tetap Eksekusi Mati Terpidana Gila
Topseventh
Ilustrasi hukuman mati dengan cara ditembak bagian organ jantung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kejaksaan Agung tetap akan melaksanakan eksekusi hukuman mati, walaupun banyak tekanan dari negara-negara yang warga negaranya akan dieksekusi mati. Termasuk warga negara Brazil yang hari ini keluarganya mengadu ke KontraS lantaran si terpidana mengalami gangguan jiwa.

"Ekskusi terpidana mati memang tidak boleh dilakukan saat sakit. Tapi ya kita tunggu sehat, orang sakit harus diobati dulu. Baru dieksekusi," kata Wakil Jaksa Agung, Andi Nirwanto di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (18/2/2015)

Menurut Andi, hukuman mati sudah sesuai dengan hukum Indonesia. Kejaksaan dalam hal putusan tetap akan melakukan tugas sebagai eksekutor.

"Kalau tidak dilaksanakan berarti kejaksaan yang salah. Memang tugas kejaksaan itu," kata Andi.

Berbicara masalah penolakan dan kritik dari LSM atau penggiat aktivis HAM kejaksaan mengakui memang sejak dulu hukuman mati selalu menuai pro dan kontra. Tapi bukan harus berhenti selama menang dibenarkan konstitusi.

"Yang penting bagaimana hukum positif yang berlaku di Indonesia. Kalau ada UU yang diubah ya kita ikut UU itu," ujar Andi.

Hari ini, keluarga terpidana mati kasus narkotika Rodrigo Gularte yang mengalami penyakit Schizophrenia mendatangi kantor KontraS. Dia mengadukan riwayat medik Rodrigo.

Berita Rekomendasi

KontraS meminta agar pemerintah Joko Widodo kembali mempertimbangkan rekam medik penyakit yang masuk dalam kategori gangguan kejiawaan terpidana mati asal Brazil tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas