Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Basarnas Bakal Akhiri Operasi Pencarian Jenazah Korban

Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo dijadwalkan bertemu dengan keluarga korban jatuhnya pesawat Air Asia

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Basarnas Bakal Akhiri Operasi Pencarian Jenazah Korban
Glery Lazuardi/Tribun Jakarta
Kepala Basarnas Marsdya TNI F. Henry Bambang Soelistyo 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Basarnas Marsdya TNI F Henry Bambang Soelistyo dijadwalkan bertemu dengan keluarga korban jatuhnya pesawat Air Asia QZ 8501 pada Selasa (3/3/2015).

Pertemuan dimaksudkan untuk menyampaikan perkembangan terkini terkait operasi pencarian korban peristiwa jatuhnya pesawat Air Asia Q7 8501. Selain itu akan disampaikan pula kemungkinan diakhirinya operasi itu.

"Jadi, saya akan menutup (operasi pencarian korban,-red) setelah bertemu pihak keluarga. Saya berencana pada hari Selasa. Saya akan konsolidasi dengan mereka," tutur Bambang di Kantor Basarnas, Jakarta, Sabtu (28/2/2015).

Penutupan operasi merupakan sebuah pilihan yang dapat diambil oleh Basarnas. Sebab, menurut Bambang, di dalam Undang-Undang Nomor 29 tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, tercantum apabila lebih dari 1 minggu tidak menemukan korban, maka operasi dapat diakhiri.

Kemudian, setelah dilakukan evaluasi pencarian korban, maka kecil kemungkinan korban akan ditemukan lagi. Bambang menjelaskan, di situ ada peluang untuk menutup operasi tersebut. Namun, hal ini tentunya akan dikonsolidasikan dengan pihak keluarga korban Air Asia QZ 8501.

"Kemudian saya akan memutuskan (menutup atau melanjutkan operasi,-red). Syukur-syukur mereka sudah menyerahkan," tutur Bambang.

Apabila pihak keluarga korban masih meminta kepada Basarnas untuk melakukan pencarian, maka kata Bambang, pihaknya akan menyiapkan operasi tambahan di luar operasi pokok. Operasi dilakukan selama kurun waktu satu minggu. Ini merupakan operasi terakhir.

BERITA REKOMENDASI

Berbeda dibandingkan operasi pokok, dimana operasi melibatkan potensi sesuai analisis kebutuhan alat, manusia, sistem, maka operasi tambahan ini, Bambang hanya mengerahkan dua kapal basarnas dan penyelam. Ini disesuaikan dengan area dilakukan pencarian.

"Kemudian ada opsi keluarga ingin meminta waktu untuk mencari operasi maka itu lingkup sudah lain. Atas permintaan mereka kami sudah siapkan satu minggu untuk memberikan tambahan tetapi tidak pada operasi pokok," kata dia.

Bambang menambahkan, sampai saat ini sejak dua minggu lalu adalah 103 paket jenazah yang sudah dikirim ke Surabaya. Dari 103 jenazah, sebanyak 97 jenazah sudah teridentifikasi.

"Jadi masih ada 6 jenazah yang sedang dikerjakan tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara," ujarnya.

Pesawat Air Asia QZ 8501 tenggelam di dasar perairan Selat Karimata, Pangkalan Bun, pada 28 Desember 2014. Korban kecelakaan pesawat sebanyak 162 orang, pesawat berpenumpang 155 orang dan tujuh awak.


Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas