Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Yaman Memanas, Pelajar Indonesia Diizinkan Ujian Jarak Jauh

Proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) keluar dari Yaman mendapat sedikit kemudahan

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Sanusi
zoom-in Yaman Memanas, Pelajar Indonesia Diizinkan Ujian Jarak Jauh
Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi
WNI yang dievakuasi dari Yaman, Minggu (5/4/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Proses evakuasi warga negara Indonesia (WNI) keluar dari Yaman mendapat sedikit kemudahan. Khususnya dalam hal teknis soal pemulangan para pelajar Indonesia.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir (Tata), mengungkapkan tim gabungan dari Kemenlu, Polri dan TNI sudah bertemu habib di Yaman. Dalam pertemuan itu, para habib pemuka perguruan tinggi di sana memberikan beberapa opsi. Salah satunya ujian jarak jauh untuk pelajar dari Indonesia.

"Pada intinya, para habib mendukung upaya Pemerintah Indonesia mengevakuasi WNI, dia juga akan mencari jalan keluar salah satunya apabila mereka (pelajar) pulang dulu ke Indonesia mereka bisa balik lagi tanpa mengulang (mata pelajaran yang ditinggal). Ada skema juga apakah bisa mengikuti ujian di Indonesia," ujar Tata di Jakarta, Senin (6/4/2015).

Kebijakan itu bisa menjadi solusi utama Pemerintah Indonesia untuk mendorong para pelajar pulang ke Indonesia. Mereka sebelumnya tidak ingin pulang ke tanah air karena ingin melanjutkan proses belajar di Yaman.

Pertimbangan yang mendesak juga, saat ini akses ke Yaman sudah sangat terbatas, sehingga mempengaruhi pasokan logistik. Meski ada celah bagi petugas evakuasi masuk, faktor logistik bisa memperburuk kondisi ketika bahan makanan tidak bisa lagi diperoleh.

Pemerintah Indonesia juga melihat bagaimana keadaan berubah sangat cepat. Sementara kondisi masih bisa dipantau, WNI diimbau untuk segera pulang ke tanah air. Terutama di provinsi Hadramout yang saat ini ditempati oleh lebih dari 1.000 pelajar Indonesia.

"Kami melihat beberapa negara menutup batas negaranya ke Yaman. Pemerintah menekankan bahwa mumpung masih bisa dievakuasi," imbuh Tata.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas