Disebut Ditangkap KPK, Edwin Adrian Huwae Memaafkan Eva Sundari
Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku dan Edwin Adrian Huwae memaafkan ucapan politikus PDIP Eva Kusuma Sundari yang menyebut dirinya ditangkap KPK
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -- Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku dan Edwin Adrian Huwae memaafkan ucapan politikus PDIP Eva Kusuma Sundari yang menyebut dirinya ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi, Kamis (9/4/2015) malam.
"Saya memaafkan Ibu Eva, dia khilaf. Dalam kekhilafan itu justru membuat saya mawas diri semakin bekerja dengan baik," kata Edwin di arena Kongres IV, Denpasar, Bali, Jumat (10/4/2015).
Ketua DPRD Provinsi Maluku ini menduga, alasan Eva menyebutkan namanya kemungkinan lantara inisial yang ditangkap mirip dengan namanya.
"Inisalnya A, mirip nama tengah saya. Ada dari partai yang ngecek, saya juga mengecek langsung memang tidak ada orang Maluku yang ditahan tadi malam. Saya juga sempat dikonfirmasi DPP partai apakah benar ada penangkapan, saya langsung ke Swiss Bell, saya kumpulkan ternyata tidak ada," kata Edwin.
Sebelumnya, Eva sudah mengaku keliru mengenali orang yang ditangkap KPK karena merasa muka orang tersebut mirip Edwin.
"(Sebelumnya) diperkirakan beliau. Tapi saya klarifikasi, ya, kayaknya bukan dia. Hanya sama mukanya saja," ujar Eva saat dihubungi, Jumat (10/4/2015).
Eva menyadari kekeliruannya saat mendapatkan pesan dari kader PDI-P Maluku bahwa bukan Edwin yang ditangkap. Hingga pagi ini, Edwin masih berada di tengah Kongres PDI Perjuangan di Bali.
"Memang benar kader, tapi bukan Edwin, karena Edwin sampai pagi ini masih berada di antara peserta dan sudah mengonfirmasi bukan beliau," kata Eva seraya meminta maaf atas kekeliruan sebelumnya.
Eva enggan menyebutkan identitas kader yang ditangkap tersebut dan meminta wartawan menunggu konfirmasi dari KPK.
Edwin telah membantah dirinya ditangkap dalam operasi tangkap tangan oleh KPK di salah satu hotel di Bali, Jumat (10/4/2015) dini hari.