Pidato Megawati Soal "Penumpang Gelap" Diduga Menyasar Luhut Panjaitan
Mengakibatkan, terjadinya konflik kepentingan untuk saling memanfaatkan Jokowi.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pidato Megawati Soekarnoputri saat Kongres IV PDIP di Bali menyindir adanya ‘penumpang gelap’ melakukan gerakan deparpolisasi yang berasal dari tim kampanye Jokowi-Jk menjadi perhatian publik.
Pasalnya, hal tersebut mengindikasikan adanya konflik antara KIH dengan orang-orang Jokowi di lingkaran Istana seperti Luhut Panjaitan.
Direktur Eksekutif Bimata Politica Indonesia (BPI) Panji Nugraha mengatakan, bisa saja penyebab konflik tersebut, dikarenakan Jokowi memberikan jabatan kepada Luhut sebagai Kepala Staf Kepresidenan dengan wewenang layaknya perdana menteri tanpa persetujuan Megawati.
Mengakibatkan, terjadinya konflik kepentingan untuk saling memanfaatkan Jokowi.
“Konflik kepentingan antara Megawati dengan Luhut, semakin membuka mata rakyat menilai secara obyektif bahwa Jokowi sudah kehilangan independensi, seharusnya Jokowi sebagai Presiden wajib netral dengan memprioritaskan kepentingan rakyat bukan kepentingan partai maupun kepentingan elit”, tegas Panji dalam rilisnya, Jumat (10/4/2015).
“Jika kondisi bangsa dibawah kepemimpinan Jokowi terus mengesampingkan kepentingan rakyat, maka rakyat tidak akan segan mencabut dukungan kepada Jokowi dan bukan tidak mungkin rakyat juga meminta dengan hormat Jokowi menanggalkan jabatan Presiden,” tutup Panji.