Batan: 50 PLTN Dapat Menekan Tarif Listrik
"Dalam jangka pendek enggak bisa menekan tarif listrik. Tapi kalau jangka panjang punya 50 PLTN mungkin bisa," kata Kepala Batan Djarot Sulistio.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) menilai adanya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dapat menekan tarif listrik di dalam negeri. Hal ini dapat terealisasi jika pemerintah atau swasta dapat membuat 50 PLTN.
"Sayangnya kita enggak bisa bangun besar-besaran PLTN, jadi kontribusinya enggak banyak. Dalam jangka pendek enggak bisa menekan tarif listrik. Tapi kalau jangka panjang punya 50 PLTN mungkin bisa," kata Kepala Batan Djarot Sulistio Wisnubroto di Jakarta, Minggu (12/4/2015).
Pembangunan PLTN menyedot investasi lebih besar dibandingkan pembangkit listrik lainnya. Walau begitu, setelah PLTN terbangun maka biaya pengoperasiannya akan lebih murah dan pastinya membuat harga listrik lebih murah.
Lebih lanjut dia mengatakan, beberapa perusahaan swasta baik dari dalam negeri dan luar negeri, sebenarnya sangat antusias untuk menanamkan modalnya untuk pembangunan PLTN.
"Dulu Medco sangat tertarik. Kemudian ada dari luar, seperti Rusia, Jepang, Amerika, Korea, Tiongkok ingin investasi bangun PLTN. Nanti PLTN dikendalikan pemerintah tapinya, kalau presiden bilang bangun nuklir, kita bangun PLTN," tuturnya.