Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPS dan Genset Bikin Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer Lebih Tenang

Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) secara online atau computer based test (CBT) akan diselenggarakan di tiga SMA dan 26 SMK di Jakarta, Senin (13/4/2015

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in UPS dan Genset Bikin Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer Lebih Tenang
KOMPAS.com/Andri Donnal Putera
Sebanyak 40 unit komputer di dalam satu ruang kelas disediakan pihak SMA Negeri 78, Jakarta Barat, untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN) Computer Based Test (CBT). 

Tribunnews.com, Jakarta - Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) secara online atau computer based test (CBT) akan diselenggarakan di tiga SMA dan 26 SMK di Jakarta, Senin (13/4/2015).

Sebelum melaksanakan UN secara online untuk pertama kalinya, ada kekhawatiran tersendiri dari para siswa, seperti listrik yang tiba-tiba mati atau pekerjaan mereka di komputer yang tiba-tiba hilang.

"Anak-anak sih takutnya yang mereka sudah kerjain hilang gara-gara mati listrik. Untuk itu sudah kita kasih pemahaman, mereka jadi enggak perlu khawatir lagi," kata Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 78 Ridnan Wargianto, Minggu (12/4/2015).

Sekolah ini adalah salah satu dari tiga SMA yang melaksanakan UN online. Ridnan menjelaskan, untuk di SMA Negeri 78, sudah disiapkan di masing-masing komputer sebuah perangkat alat catudaya bebas gangguan atau UPS. Perangkat UPS tersebut bisa memberikan suplai listrik selama delapan jam jika tiba-tiba aliran listrik dari PLN terputus.

Selain UPS, juga sudah disiapkan generator set atau genset yang sebelumnya sudah diuji coba dan terbukti bisa beroperasi dengan baik. Pihak sekolah pun telah bersurat kepada PLN agar mengamankan pasokan listrik selama pelaksanaan UN.

Jika tiba-tiba komputer sama sekali tidak ada listrik dan mati, sistem UN online dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan langsung menyimpan hasil pekerjaan sementara siswa. Dengan kata lain, berapa pun nomor yang sudah dikerjakan namun belum selesai, tidak akan hilang dan dapat dilanjutkan setelah komputer kembali menyala.

"Misalkan anak-anak sudah kerjain setengah jalan, tahu-tahu mati listrik, komputer mati total, nanti bisa dilanjutin lagi kalau sudah nyala. Hitungan waktunya juga bisa dilanjut jadi enggak kepotong waktu mati listrik," jelas Ridnan.

BERITA REKOMENDASI

Sebelum UN online esok hari, secara serentak telah dilaksanakan gladibersih pelaksanaan UN online pada tanggal 31 Maret 2015. Gladibersih ini dilakukan untuk mengecek kesiapan dan pemahaman siswa dalam melaksanakan tata cara UN online, seperti harus melakukan login, memasukkan token, dan bagaimana cara mengakhiri ujian tersebut.

Sebelum gladibersih, SMA Negeri 78 juga telah melakukan uji coba secara offline. Saat UN online berlangsung, di dalam satu ruangan, akan ada dua orang proktor (operator), dua orang pengawas, dan satu orang teknisi.

Tugas proktor adalah memandu agar sistem UN online berjalan dengan semestinya. Tugas pengawas sama seperti pengawas ujian pada umumnya yang lebih memperhatikan para siswa. Kemudian teknisi yang berjaga untuk mengantisipasi apabila ada masalah teknis terjadi.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta sendiri tidak akan menempatkan pengawas UN CBT secara silang. Pengawas akan bertugas di sekolah masing-masing.

"Sementara proktor dan teknisi dari sekolah itu dulu. Tadinya mau disilang tapi mungkin jumlahnya belum merata antarwilayah, jadi belum bisa," tutur Staf Kurikulum Bidang SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta Asep Sutisna, Rabu (25/3/2015).


Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta, ada 87 proktor dan 28 teknisi yang akan bertugas di tiga SMA dan 27 SMK yang mengikuti UN CBT. Para proktor dan teknisi tersebut sudah mengikuti pelatihan dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (Andri Donnal Putera)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas