Dua TKI Dihukum Mati di Arab Saudi, Migrant Care: Apa Masih Penting Umrah ke Arab Saudi ?
Anis mengaku pernyataannya itu bukan untuk mengajak agar Warga Negara Indonesia (WNI) tidak berangkat umrah ke Arab Saudi
Penulis: Eri Komar Sinaga
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Migrant Care, Anis Hidayah melontarkan pernyataan menohok saat unjuk rasa di depan kedutaan Besar Arab Saudi untuk di Indonesia di Jakarta.
Usai hukuman mati yang diberikan Arab Saudi kepada dua TKI, Anis bertanya apakah masih penting umrah ke Arab Saudi?
"Saya ingin mengatakan, apakah masih dianggap penting umrah ke sana dalam situasi ini," ujar Anis saat berorasi, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Anis mengaku pernyataannya itu bukan untuk mengajak agar Warga Negara Indonesia (WNI) tidak berangkat umrah ke Arab Saudi.
Hanya saja, kata Anis, di Saudi seperti tidak ada pengakuan hak azasi manusia dan pemerintah berlaku brutal.
Saudi baru saja menghukum mati dua TKI Siti Zaenab dan Karni binti Medi Tarsim.
"Saya tidak mengajak untuk tidak umrah. Tetapi apakah masih penting umroh buat kita, ketika Arab tidak manusiawi," kata Anis.
Sekedar informasi, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi baru saja mengeksekusi Karni. Karni dijatuhi vonis hukuman mati sejak 2013.
Karni didakwa membunuh putri majikannya yang baru berusia empat tahun pada Oktober 2012 di kota Yanbi, Arab Saudi.
Dua hari sebelumnya, Saudi juga mengeksekusi TKI, Siti Zaenab.
Sebelumnya, Migrant Care menggelar aksi unjuk rasa menentang hukuman mati yang diberikan Pemerintah Arab Saudi kepada Pembantu Rumah Tangga (PRT) Indonesia asal Brebes, Karni binti Medi Tarsim.
Aksi yang bertempat di depan Kedutaan Besar Arab Saudi itu sebagai bentuk protes terhadap negara Saudi yang juga telah menghukum mati TKI Indonesia, Siti Zaenab, dua hari lalu.
"Pemerintah Saudi Arabia benar-benar bertindak brutal karena secara beruntun mengeksekusi mati buruh migran Indonesia dengan tidak mengindahkan tata krama diplomasi antarbangsa," ujar Direktur Eksekutif Migrant Care, Anis Hidayah, saat berorasi di Kedubes Arab Saudi, Kuningan, Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Anis menegaskan mengutuk aksi bejat Pemerintah Saudi itu yang menghukum mati tanpa pemberitahuan ke Indonesia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.