Surono: Meletusnya Gunung Api Bisa Jadi Tontonan
"Mestinya Pemda justru mengajak wisatawan menikmati batuknya gunung api dengan memberikan paket hiburan melihat menginap di tepi pantai."
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Meletusnya gunung berapi tidak melulu harus menjadi bencana bagi manusa. Sebaliknya, itu bisa menjadi tontonan selama yang menonton berada di tempat aman.
"Terjadinya gunung api yang merenggut korban akibat terjadinya dinamika alam yang bertemu manusia yang tinggal di daerah rawan bencana sehingga mengakibatkan jatuh korban," kata ahli geofisika Indonesia, Surono saat diskusi diskusi ilmiah di sela-sela event Kuldesak Tambora di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (17/4/2015).
Saat Gunung Krakatau yang 'batuk-batuk, Surono ditelepon Gubernur Banten memberitahukan kejadian itu karena merasa khawatir. Akhirnya dirinya menetapkan daerah berbahaya.
"Saat ditetapkan daerah berbahaya justru diprotes menyebabkan wisatawan emoh datang. Mestinya Pemda justru mengajak wisatawan menikmati batuknya gunung api dengan memberikan paket hiburan melihat menginap di tepi pantai bonus melihat letusan gunung api," kata.
Jatuhnya korban bencana, khususnya gunung api akibat kesalahan manusia. "Sudah tahu gunung apinya aktif mengapa mendekatinya dan tinggal di daerah bahaya," katanya.
Seharusnya masyarakat jangan tinggal di daerah yang berbahaya. "Seperti air, aliran lahar kan mencari tempat yang lebih rendah. Kan itu bisa diantisipasi," tuturnya.