Michael Chan: Saya Selalu Teringat Andrew Kecil Jatuh dari Sepeda
"Saya selalu teringat saat masa kecil dulu, adik saya jatuh saat bermain sepeda," ujar Michael Chan, mengenang memori indah bersama Andrew Chan.
Editor: Y Gustaman

TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Salah satu terpidana mati Bali Nine, Andrew Chan tak sendiri menjelang eksekusi mati. Ia mendapat kunjungan Michael Chan, kakak kandung, bersama keluarganya.
"Saya datang ke Nusakambangan untuk mendampingi adik saya sampai nanti. Saya pun tadi meminta maaf atas segala yang telah terjadi. Sebagai adik-kakak, tentunya selalu ada pertengkaran dan kami saling memaafkan," jelas Michael kepada Kompas.com, Senin (27/4/2015) malam.
Michael menambahkan, saat bertemu Senin sore adiknya tak banyak berkata apa-apa. Ia pun mengerti apa yang dirasakan Andrew saat menunggu waktu eksekusi. "Ia tak berkata apa-apa tadi. Kami hanya berpelukan dan saling meminta maaf," ungkapnya.
Terkenang Masa Kecil
Selama ini, Michael selalu teringat kenangan masa kecil bersama adiknya di Australia. Apalagi sewaktu adiknya menangis saat terjatuh di sepeda bersama dirinya. Ia mengatakan, kenangan itu adalah hal terindah yang tak bisa terlupakan.
"Saya selalu teringat saat masa kecil dulu, adik saya jatuh saat bermain sepeda. Saya kira kalau (eksekusi) nanti dilakukan, hal itu tak akan pernah saya lupakan," jelas pria berambut plontos dengan tato di tangannya sembari berlinang air mata.
Sesekali menunduk dan tatapan mata kosong, Michael melanjutkan kisah tak terlupakan bersama adiknya tersebut. Ia mengaku kerap bertengkar dengan Andrew. Sampai sekarang terkadang ia ingin mengulang kejadian tersebut. Tentu saja jika adiknya batal dieksekusi mati.
Sampai Selasa (28/4/2015) dini hari, pelaksanaan eksekusi mati semakin santer terdengar. Apalagi, beberapa keluarga para terpidana mati telah hadir di Cilacap. Penjagaan Pelabuhan Wijaya Pura pun diperketat.
Sebelumnya, Kejaksaan Agung beberapa waktu lalu merilis 10 nama terpidana mati kasus narkoba yang akan segera dieksekusi secara serentak di Pulau Nusakambangan.
Ke-10 terpidana mati yang akan dieksekusi dalam waktu dekat ialah Andrew Chan (warga negara Australia), Myuran Sukumaran (Australia), Raheem Agbaje Salami (Nigeria), Zainal Abidin (Indonesia), Serge Areski Atlaoui (Perancis), Rodrigo Gularte (Brasil), Silvester Obiekwe Nwaolise alias Mustofa (Nigeria), Martin Anderson alias Belo (Ghana), Okwudili Oyatanze (Nigeria), dan Mary Jane Fiesta Veloso (Filipina). Belakangan, Kejagung menunda eksekusi mati Serge.
Seluruh terpidana mati telah berada di sejumlah lapas di Nusakambangan. Mary Jane Fiesta Veloso, terpidana mati terakhir yang masuk Nusakambangan. (Kontributor Kompas.com Ciamis, Irwan Nugraha)