Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keinginan Andrew Chan: Saya Ingin Sisa Hidup Ini Berarti

Saya ingin sisa hidup saya ini berarti dan berguna untuk orang lain dan di jalan Tuhan

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Keinginan Andrew Chan: Saya Ingin Sisa Hidup Ini Berarti
News Corp Australia
Andrew Chan dan Febyanti bertunangan pada bulan Februari 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - "Saya ingin sisa hidup saya ini berarti dan berguna untuk orang lain dan di jalan Tuhan."

Begitu jawaban Andrew Chan tentang keinginan terakhirnya sebagaimana disampaikan oleh Pendeta Daniel Pandji di Rumah Persemayaman Abadi, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Kamis (30/4/2015).

Menurut Daniel, kalimat itu disampaikan oleh Andrew Chan saat dirinya memberikan pelayanan dan bimbingan rohani narapidana di Lapas Kerobokan, Denpasar, Bali pada 3 Maret 2015, atau sehari sebelum terpidana mati kasus narkotika asal Australia itu dipindahkan ke Pulau Nusakambangan untuk dieksekusi mati.

"Harapan dan permintaan terakhirnya itu luar biasa," ujar Daniel.

Daniel mengaku baru setahun mengenal Andrew Chan. Perkenalan dimulai saat dirinya selaku pendeta bertugas memberikan pelayanan bimbingan rohani narapidana di Lapas Kerobokan pada awal 2014.

Daniel melihat sejumlah perilaku umat yang taat dari seorang Andrew Chan dalam waktu singkat itu.

Menurutnya, Andrew yang divonis mati karena penyelundupan heroin bukan sekadar bertaubat selama berada di lapas.

Berita Rekomendasi

Namun, ia juga mengamalkan ajaran-ajaran agama dengan mempraktikkan langsung terhadap sejumlah napi lainnya di lapas itu.

"Biasanya orang lain (bertaubat) banyak menyesali diri, berdoa untuk diri sendiri. Dia justru memperhatikan orang lain. Dia banyak membantu keluarga-keluarga narapidana lainnya. Dia sudah bertaubat, sudah menjadi manusia baru," ucapnya.

Seingat Daniel, tak ada ketakutan pada diri seorang Andrew Chan kendati eksekusi mati terus membayangi hari-harinya selama di lapas.

"Nggak, sama sekali nggak takut. Dia sangat ceria dan tenang. Dia sudah merasa (akan mati) meskipin di luar (lapas) aja yang pada heboh. Sebenarnya sejak 10 tahun (sejak hakim mengetuk palu vonis mati) lalu dia sudah merasa akan mati," ucapnya.

Daniel sendiri belum bisa berdoa langsung di depan jenazah Andrew Chan yang saat ini masih disimpan di ruang jenazah rumah persemayaman itu. Sebab, pelayatan dan doa untuk mendiang Andrew Chan harus mendapatkan izin dari keluarga dan Kedubes Australia.

Andrew Chan adalah satu dari dua warga negara Australia yang menjadi terpidana mati karena kasus penyelundupan heroin di Bali pada 2005. Rekannya adalah Myuran Sukumaran. Kasus narkotika dua orang itu pun dikenal "Duo Bali Nine".

Keduanya menutup mata untuk selamanya setelah regu penembak mengeksekusinya di Pulau Nusakambang, Cilacap, Jawa Tengah pada Rabu (29/4/2015) dini hari kemarin.

Setelah dieksekusi, kedua jenazah disemayamkan di Rumah Persemayaman Abadi, Jakarta Barat. Rencananya, pihak keluarga dan Kedubes Australia untuk Indonesia akan membawa kedua jenazah itu ke Australia pada Jumat (1/5/2015) besok melalui Bandara Soekarno-Hatta.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas