Dijemput Polisi, Novel Mengira Mau Diajak Tahajud
Hal itu sempat mengejutkan Novel.
Penulis: Wahyu Aji
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tim dari Bareskrim Mabes Polri menjemput penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan dari rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (1/5/2015) dini hari.
Hal itu sempat mengejutkan Novel. Dia mengira, warga memanggilnya untuk melaksanakan ibadah salat Tahajud.
"Saya kira, saya dijemput setengah satu (00.30 WIB) dipanggil untuk Tahajud," kata Novel kepada wartawan di kediamannya di Jalan Deposito T No. 8 RT 03/10 Kelurahan Pegangsaan Dua, Kecamatan Kelapa Gading, Minggu (3/5/2015).
Seorang diri, sepupu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anis Baswedan itu pun digelandang ke Mabes Polri untuk menjalani pemeriksaan terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap enam pencuri sarang burung walet di Bengkulu pada 2004.
Seusai menjalani pemeriksaan selama sepuluh jam, Novel dipindahkan ke Markas Komando Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Saat dipindahkan, Novel terlihat telah mengenakan baju tahanan warna oranye dengan nomor 150, dan dalam kondisi tangan terikat.
Novel mengaku cukup tenang saat dipindahkan penyidik, dengan pengawalan ketat dari Bareskrim, ke Mako Brimob. Dirinya tidak dapat menolak permintaan penyidik yang membawanya.
"Saya kira itu (diikat) lucu-lucu saja saya pikir. Memang saya dalam posisi tidak bisa menolak, jadi cukup istigfar saja," katanya.