Jokowi Hadiri Pelantikan Pengurus DPP PAN
Presiden juga meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (Rakernas PAN) tahun 2015.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pelantikan pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) periode 2015-2020, Rabu (6/5/2015), di Panti Prajurit, Balai Sudirman, Tebet, Jakarta.
Selain pelantikan pengurus, Presiden juga meresmikan pembukaan Rapat Kerja Nasional Partai Amanat Nasional (Rakernas PAN) tahun 2015.
Sejumlah anggota Kabinet Kerja terlihat turut bersama rombongan Jokowi memasuki ruangan. Diantaranya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Menko PMK Puan Maharani.
Terpantau juga, seluruh ketua umum partai politik, baik dari KIH maupun KMP hadir. Termasuk partai baru, yakni Perindo.
Usai menghadiri acara PAN, Jokowi bakal akan ke Ambon, provinsi Maluku, dalam rangka kunjungan kerja.
Sebelumnya, Sekjen PAN Eddie Soeparno dalam jumpa pers di ruang Fraksi PAN gedung DPR, Jakarta, Senin (3/5/2015) lalu, menjelaskan, acara yang akan digelar 6 Mei pukul 19.00 WIB di Balai Sudirman tersebut akan dihadiri 2.000 pengurus PAN se-Indonesia termasuk anggota DPR dan DPRD asal PAN.
Sementara itu, panitia acara Eko Hendro Purnama mengatakan pihaknya sudah melayangkan surat undangan bagi Presiden Jokowi melalui ketua umum Zulkifli Hasan dan ditindaklanjuti oleh protokoler Istana.
"Kami sudah ke bagian prtokoler Istana, Insya Allah Bapak Presiden dan Wakil Presiden hadir akan saksikan pelantikan kita," ujar Eko 'Patrio'.
Ketua Pelaksana Yandri Susanto menambahkan, undangan bagi presiden dan wapres juga ketua umum parpol KIH dan KMP untuk menunjukkan bahwa semua parpol bisa berbeda pandangan, tapi juga bisa duduk bersama.
"Intinya pelantikan ini gambarkan ke-Indonesia-an, semua yang punya saham di republik ini kita undang apakah itu KIH-KMP, penguasa sekarang, mantan penguasa akan kita undang termasuk tokoh masyarakat, pendiri PAN, organisasi kemasyarakatan," ucap Yandri.
"Kita ingin tampilkan boleh saja kita beda dalam pandangan politik tapi bisa duduk bareng untuk kepentingan bangsa dan negara," tegasnya. *)