Demokrat Dorong Aklamasi Agar Tak Terkena Kasus PPP dan Golkar
Pengamat Politik Effendi Ghazali meminta Demokrat tidak mengorbankan demokrasi dalam gelaran kongres.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik Effendi Ghazali meminta Demokrat tidak mengorbankan demokrasi dalam gelaran kongres. Ia menyarankan agar Kongres Demokrat tidak berakhir dengan aklamasi.
"Walaupun mau solid jangan mengorbankan demokrasi berapa persen silakan saja. Proses ada disana, Jangan aklamasi. Menang telak enggak apa-apa," tutur Effendi di Jakarta, Minggu (10/5/2015).
Effendi menilai wajar adanya gesekan menjelang kongres yang berlangsung di Surabaya. Menurutnya, percikan tersebut bagian dari dinamika politik di internal partai berlambang bintang mercy itu.
"Ya membicarakan syarat terlalu tinggi atau tidak. Ya dibiarkan voting, walaupun sudah yakin," katanya.
Effendi mengatakan dorongan aklamasi terjadi karena adanya bayangan perpecahan Golkar dan PPP. Oleh karenanya Demokrat memikirkan kesolidan kader agar tidak terkena kasus Golkar dan PPP.
Mengenai adanya undangan kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk menghadiri kongres, Effendi menilai hal itu sebagai upaya tulus dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Tetapi ia memprediksi Megawati tak akan hadir dalam kongres tersebut.
"Bu Mega akan berdalih. Apakah akan dijawab datang sendiri, sepertinya mengirimkan utusan saja," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.