Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat diminta memanfaatkan kemajuan teknologi informasi seperti internet untuk memilih lembaga pendidikan berkualitas. Cara ini dapat menghindarkan masyarakat dari praktik jual-beli ijazah palsu.

"Kemajuan teknologi juga bisa memudahkan masyarakat mencari rekam jejak dari sebuah Perguruan Tinggi," ujar Ketua Alumni University of California, Berkeley di Indonesia, Bambang Susantono dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/5/2015).

Menurut dia institusi pendidikan berkualitas memiliki fasilitas mumpuni yang bisa dilihat secara kasat mata. Di samping itu, kualifikasi pengajar, silabus dan metode pengajaran akan sangat menentukan kualitas dari lulusannya. Informasi ini dapat ditemui di internet.

Ia memastikan kampus bertaraf internasional seperti University of California, Berkeley atau Harvard Business School tak akan sembarangan kerja sama dengan kampus lain. Perjanjian kerja sama hanya dilaksanakan apabila kedua kampus dianggap setara dalam kualitas pendidikan.

Chairman International Advisory Council IPMI International Business School itu mencontohkan bagaimana proses belajar mengajar di IPMI. Sebagai sekolah bisnis, IPMI menyediakan materi pembelajaran berstandar internasional dengan kasus-kasus bisnis dari Harvard Business School Case-Study. Penyampaian materi kuliah pun berbahasa Inggris dengan para pengajar dari praktisi dan akademisi.

Bambang menilai, para lulusan institusi pendidikan bergengsi berperan penting dalam memberikan kelancaran kiprah alumninya di ranah profesional. Jejaring alumni pun dapat membuka peluang bisnis dan membuka kesempatan karir yang lebih baik, serta menjaga kredibilitas perguruan tinggi.