Walubi: Kami Sudah Membantu Pengungsi Rohingya
Kami sudah memberikan bantuan terhadap pengungsi Rohingya. Bantuan yang kami berikan berupa air mineral, mie instan dan lain-lain
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semenjak dicabutnya status kewarganegaraan etnis Rohingya oleh pimpinan junta militer Myanmar, kini nasib ribuan warga etnis Rohingya mengungsikan diri di Aceh dan Sumatera Utara sudah lebih dari satu bulan.
Walubi sebagai perwakilan ummat Buddha menyayangkan hal tersebut. Pasalnya, pimpinan Agama Buddha yang melakukan aksi diskriminatif tersebut.
Melalui salah satu wakil ketua DPP Walubi di Jakarta, Suhadi Sendjaja menjelaskan bahwa hal tersebut akan memacu pertikaian antar Agama.
"Kami tidak mau ada yang terprovokasi dengan hal ini. Kami diajarkan welas asih di dalam Buddha yang artinya kami mengasihi semua makhluk hidup yang ada di bumi." ujarnya.
Pada tanggal 20 Mei 2015, Suhadi menjelaskan bahwa Plt Ketua Umum Walubi Arief Harsono dan beberapa perwakilan Walubi sudah menemui pengungsi Rohingya di Aceh.
"Kami sudah memberikan bantuan terhadap pengungsi Rohingya. Bantuan yang kami berikan berupa air mineral, mie instan dan lain-lain." ujarnya.
Pada saat yang bersamaan, Suhadi mengaku juga sudah mengirimkan surat pernyataan kepada pemerintah Myanmar yang isinya menyesali pelanggaran kemanusiaan tersebut terjadi di Myanmar.
Isi pernyataan tersebut ialah :
1. Menyatakan prihatin terhadap konflik yang terjadi di Myanmar
2. Menyesalkan konflik yang terjadi dimana telah menimbulkan rasa tidak aman terhadap umat beragama
3. Mengutuk kejadian konflik yang menimbulkan korban jiwa dan perusakan rumah ibadah
4. Meminta dan menghimbau Pemerintah Myanmar mengambil langkah yang tegas dalam konflik agama
5. Meminta pemerintah Indonesia dan badan internasional berperan aktif membantu pengungsi Rohingya
6. Meminta masyarakat beragama untuk tetap menjaga kerukunan.
Suhadi juga menerangkan bahwa bantuan tersebut akan terus berjalan jika permasalahan Rohingya tidak terselesaikan.
"Kegiatan ini akan terus berkelanjutan. Rencana kami, tanggal 17 Agustus nanti, kita akan berangkat ke Myanmar untuk membawa pesan damai dari Indonesia." katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.