Anggota DPRD DKI Bakal Diperiksa Soal Proyek Pengadaan Printer dan Scanner
Penyidik Bareskrim bakal memanggil anggota DPRD DKI terkait kasus dugaan korupsi pengadaan printer 3 dimensi dan scanner dalam APBD DKI.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Y Gustaman

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus dugaan korupsi pengadaan printer 3 dimensi dan scanner dalam APBD DKI sudah masuk dalam tahap penyelidikan. Penyidik Bareskrim segera memanggil anggota DPRD DKI Jakarta.
Pengadaan printer 3 dimensi dan scanner untuk 25 SMAN/SMKN tercatat sebagai proyek Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat tahun anggaran 2014 dengan nilai proyek 150 miliar.
"Nanti teman-teman media lihat saja, dalam waktu dekat ini belum ada rencana ke sana. Kami fokus telusuri proses pengadaannya dulu," ujar Kabareskrim Komjen Budi Waseso di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/5/2015).
Penyidik Bareskrim sedang mengejar hasil audit BPK terkait kerugian negara dari kasus tersebut. Sementara ini penyidik sudah mengantongi harga pembelian printer dan scaner.
"Sementara kami akan mengecek fisik di lapangan dan akan disesuaikan dengan standar pengadaan barang itu," imbuh Kapolda Gorontalo itu. Dalam kasus ini belum ada satu pun ditetapkan sebagai tersangka.
Sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Ahmad Wiyagus mengatakan ada dugaan penggelembungan harga proyek pengadaan printer 3 dimensi dan scanner.
"Saat ini saksi yang sudah diperiksa ada 14 orang, saksi yang diperiksa kemarin, Kamis (28/5/2015) yakni HS pihak swasta dan YA Kepala SMAN 17," ucap Wiyagus, Jumat (29/5/2015).