Denty Bantah Jadi Alat Kubu Lawan Politik Frans untuk Pilkada Lampung Selatan
Denty menyampaikan pelaporan mantan bosnya itu ke MKD atas inisiatif sendiri dan bukan karena permintaan orang lain.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
![Denty Bantah Jadi Alat Kubu Lawan Politik Frans untuk Pilkada Lampung Selatan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/denty-noviany-sari-beri-keterangan-di-mkd-dpr_20150528_211414.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan staf anggota DPR RI Fraksi Partai Hanura, Frans Agung Mula Putra, Denty Noviany Sari (25) diperiksa Majelis Kehormatan DPR RI (MKD) di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/5/2015) selaku pelapor kasus pemalsuan gelar doktor mantan bosnya.
Selain keterangan kronologi, Denty juga menyerahkan barang bukti ke anggota MKD yang dipimpin oleh Surahman Hidayat.
Di antaranya, kartu nama Frans dengan gelar doktor di depannya, lampiran tulisan tangan atau note dari Frans yang memerintahkannya untuk mengetik tambahan gelar doktor di depan namanya hingga rekapitulasi pembayaran Frans yang pernah menjadi mahasiswa di Universitas Satyagama Jakarta pada 2004 hingga 2010.
Denty yang merupakan anak perantauan dari Jambi itu menyampaikan pelaporan mantan bosnya itu ke MKD atas inisiatif sendiri dan bukan karena permintaan orang lain.
"Ini murni dari saya. Dan saya siap maju," tandasnya.
Ia membantah adanya motif politik atau pun menjadi 'alat' dari lawan politik Frans yang ingin maju dalam Pemilihan Bupati Lampung Selatan.
Denty mengaku baru mengetahui Frans akan maju dalam pemilihan kepala daerah itu dari media massa.
"Saya nggak tahu kalau dia sedang mencalonkan apa. Jadi, tidak ada kepentingan politis apapun. Kalau saya nggak dipecat, yah nggak akan saya laporkan," ujarnya.
Bagi Denty, fitnah yang disampaikan oleh mantan bosnya itu dalam menghadapinya adalah upaya untuk mengalihkan fakta yang sebenarnya.
"(Disebut punya tiga KTP) itu nggak ada. Itu akal-akalan dia saja. Kenapa jadi lari ke sana?" ujarnya. (Abdul Qodir)