Menag: Ada 12 Pesantren Bersedia Tampung Yatim-Piatu Rohingya
Setidaknya sudah ada 12 pesantren di Indonesia yang bersedia menampung anak-anak yatim piatu pengungsi Rohingya
Editor: Budi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM.BANJARMASIN, - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menyatakan, setidaknya sudah ada 12 pesantren di Indonesia yang bersedia menampung anak-anak yatim piatu pengungsi Rohingya.
Hal tersebut dinyatakan Lukman saat acara ramah tamah dengan seluruh Kepala Kanwil Kementerian Agama se-Indonesia di Aula Asrama Haji Embarkasi Banjarmasin, Senin (1/6/2015) malam, dalam rangka gelar Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) IV di provinsi tersebut.
Lukman mengungkapkan, migran etnis Rohingya yang melarikan diri dari negaranya di Myanmar dan kini banyak terdampar di Provinsi Aceh perlu perhatian semua pihak, termasuk kementeriannya yang merasa iba dengan anak-anak yang telah ditinggal tiada orang tuanya.
"Dengan perhatian sejumlah pesantren yang di bawah naungan kementerian kita terhadap anak-anak yatim migran Rohingya menjadi kebanggaan semua," ujar Lukman.
Dia juga memuji rakyat Aceh yang bersedia menampung dan memberi perlindungan dengan baik terhadap pengungsi Rohingya. Dengan demikian, beban mereka terusir dari negaranya sedikit teringankan.
"Termasuk juga aparat pemerintahan, polisi dan TNI yang menindaklanjuti instruksi pemimpin negara kita (Presiden dan Wakil Presiden) untuk memberi pelayanan yang baik terhadap pengungsi Rohingya itu," tuturnya.
Lukman sangat berharap pengungsi Rohingya secepatnya bisa pulang ke kampung halamannya di Myanmar. Tidak hanya itu, etnis Rohingya juga diharapkan bisa hidup rukun sesama umat di sana sebagaimana rakyat di negara ini yang beragam suku dan agama, tapi tetap bisa rukun berdampingan.
"Kita doakan selalu agar saudara kita Rohingya ini dapat kebaikan nantinya, dan saat ini mereka bisa sabar," ucapnya.
Sebagaimana diketahui, ribuan muslim Rohingya melarikan diri dari negaranya di Myanmar karena merasa hidup tidak aman. Dengan menggunakan perahu, mereka mencari negara perlindungan, sebagiannya terbawa ke laut Indonesia, dan mengungsi di Aceh.