Menteri Pertahanan Kumpulkan Kepala Staf Tiga Matra TNI Bahas Kasus Pengeroyokan
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan mengumpulkan KSAD, KSAL dan KSAU, menanggapi kasus pengeroyokan dan penyerangan antarangkatan.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Y Gustaman
![Menteri Pertahanan Kumpulkan Kepala Staf Tiga Matra TNI Bahas Kasus Pengeroyokan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/menteri-pertahanan-berikan-pengarahan-kepada-311-perwira-tinggi_20141113_171102.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Edwin Firdaus
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu akan mengumpulkan kepala staf tiga matra TNI bersamaan, untuk menindaklanjuti kejadian yang mencoreng kesatuan TNI.
"Kami akan bicarakan tiga angkatan (Angkatan Udara, Angkata Darat, Angkatan Laut). Sanksinya akan lebih berat lagi," kata Ryamizard saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu (3/6/2015).
Pengumpulan kepala staf tiga matra TNI ini menyusul pengeroyokan oknum Kopassus Grup 2 Kandang Menjangan terhadap empat personel TNI AU di halaman parkir karaoker Bima, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (31/5/2015) dini hari.
Satu dari empat orang personel TNI AU yakni Serma Zulkifli meninggal pukul 21.30 WIB, Senin (1/6/2015), di RSUP Hardjolukito Yogyakarta. Serman adalah anggota Bintara Sarban Dislog Derma Mabes AU.
Seorang personel lainnya yakni Pelda Teguh Prasetyo yang juga anggota skuadron teknik 042 Madiun usai kejadian langsung dilarikan ke Yogyakarta untuk mendapatkan perawatan intensif. Sementara dua korban lainnya Sertu Avel Nuvakto dan Letda Sus Wahyu Jatmiko melakukan rawat jalan di Solo.
Ryamizard memastikan bakal mengusut masalah ini. Menurut dia, kejadian ini seharusnya tidak terjadi, apalagi sampai menelan korban jiwa. Ia meminta pengusutan tuntas masalah yang melibatkan oknum anggota Kopassus dan TNI AU itu.
"Kita usut, tapi kita harus tahu kebenaran (dahulu) jangan sembarangan menyimpulkan," ujar Ryamizard.
Untuk menghindari hal tersebut terulang, kata Menhan, wilayah kerja pengawasan Polisi Milliter akan diperlebar. Jika selama ini hanya mengawasi dan mengabsen di pintu gerbang barak, PM akan bertugas di tempat-tempat hiburan.
"Di setiap tempat hiburan juga harus ada itu (PM). Yang tentara enggak boleh masuk. Dalam waktu dekat," kata mantan KSAD tersebut.