Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Akan Habisi Pembuat Ijazah Palsu

Pemerintah mengklaim terus memburu dan memutus rantai jaringan ijazah palsu

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Pemerintah Akan Habisi Pembuat Ijazah Palsu
TRIBUN/DANY PERMANA
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mengklaim terus memburu dan memutus rantai jaringan ijazah palsu itu. Tahun ini, baik pemilik, pembuat serta penyedia jasa ijazah palsu akan dihabisi.

Demikian disampaikan Menteri Riset Teknologi dan Pendidik Tinggi, M Nasir kepada wartawan beberapa waktu lalu di Jakarta, Rabu (3/6/2015).

"Kita akan terus lacak, satu tahun ini target kita habis. Kita sudah berkooridnasi dengan bareskrim akan inspeksi kemanapun," kata Nasir.

Terlebih, lanjut Nasir, akibat perbuatan oknum yang tidak bertanggung jawab di perguruan tinggi yang memperjualbelikan ijazah itu, nilai kompetitif pendidikan di Indonesia jatuh.

Saat ini pihaknya masih terus mengejar rektor universitas Berkeley di Jakarta setelah sebelumnya sudah menangkap rektor Universitas Sumatra di Medan.

Tak hanya itu, pihaknya juga mengaku akan bekerjasama dengan kementerian pemberdayaan aparatur negara untuk mengecek seluruh instansi pemerintah dan pegawai negeri sipil (PNS) yang terlibat menggunkan ijazah palsu.

"Kalau PNS yang ketahuan kami minta turunkan jabatannya. Kalau perlu kami serahkan polisi. Kalau itu anggota DPR atau kepala daerah kita copot jabatannya," tegas Nasir.

BERITA TERKAIT

Penyebab maraknya ijazah palsu menurut Nasir karena adanya permintaan dan penawaran yang makin tinggi.

Oleh karenanya Nasir pun mengimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama membantu melaporkan dan melacak rantai ijazah palsu di Indonesia.

"Di portal milik dikti bisa dicek secara online. Masukkan nama dan nomor mahasiswanya, nanti ketahuan mana yang abal-abal dan bukan. Tapi ada juga yang terdaftar tapi palsu, itu ada main sama orang dalam, akan kami habisi juga," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas