Panggil Ibas, Momentum KPK Angkat Kembali Reputasi
Ibas, kata Misbakhun, tidak pernah sedikitpun memperoleh panggilan dari KPK untuk diperiksa
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Golkar M Misbakhun mempertanyakan langkah KPK yang tidak memanggil Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas). Padahal, nama Ibas disebut dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor).
"Justru sebuah tanda tanya besar bagi saya ketika nama Mas Ibas sudah disebut berkali-kali dalam BAP Pak Sutan Bathoegana dan disebutkan dalam kesaksian para saksi di pengadilan Tipikor," kata Misbakhun ketika dikonfirmasi, Jumat (5/6/2015).
Ibas, kata Misbakhun, tidak pernah sedikitpun memperoleh panggilan dari KPK untuk diperiksa guna diperoleh penjelasan langsung dari Putra Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Apakah benar keterangan dari pihak yang sudah menyebut nama Mas Ibas dalam kaitan kasus mereka," tuturnya.
Anggota Komisi XI DPR itu menuturkan KPK harus memanfaatkan momentum disebutkannya nama Ibas ini untuk mengangkat kembali reputasinya yang sudah mulai terpuruk akibat kekalahannya dalam tiga kali pra peradilan.
"Sudah tidak ada penghalang kekuasaan bagi KPK untuk memeriksa Mas Ibas dalam keterlibatannya dalam kasus yang disebutkan oleh Pak Sutan. Apalagi ini menyangkut isu perminyakan dan gas yang sarat dengan mata rantai mafia yang membelit pusat kekuasaan politik," ujarnya.
KPK, kata Misbakhun, haru memiliki keberanian untuk membongkar kasus tersebut. Pasalnya, KPK tidak bisa memilih dan memilah lagi kasus mana yang perlu disidik dan kasus mana yang perlu untuk ditutupi karena rintangan kekuasaan.
"Apalagi uang yang beredar dalam kasus yang melibatkan Pak Sutan tersebut mencapai jumlah yang fantastis yaitu nilainya triliunan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Mantan Ketua Komisi VII, Sutan Bhatoegana membeberkan rencana pertemuan yang dilakukan mantan Sekretaris Jenderal Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dengan mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Migas, Rudi Rubiandini terkait proyek migas.
Rencana pertemuan antara Ibas dengan Rudi, kata Sutan dilakukan di gedung Rafles di kawasan Cibubur. Menurut Sutan, pertemuan di Rafles itu direncanakan oleh Deni Karmaina selaku Direktur PT Rajawali Swiber Cakrawala yang merupakan teman Ibas.
"Saya waktu itu diundang oleh Deni membawa nama Ibas, waktu itu Eka (Putra) mengontak saya yang katakan Ibas mau ketemu (di Rafles)," ujar Sutan di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Namun, menurut Sutan pertemuan di Rafles batal karena Ibas yang tak jua datang ke tempat yang sudah ditentukan itu. Menurutnya, justru di tempat yang sama ada Bendahara Umum Demokrat, Sartono Utomo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.