Din Syamsuddin: Tak Perlu Sweeping di Bulan Ramadan
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meminta semua pihak menjaga kesucian bulan Ramadan.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meminta semua pihak menjaga kesucian bulan Ramadan.
Ia pun tidak menghendaki ada sweeping yang dilakukan pihak-pihak tertentu saat umat Islam di Indonesia menjalankan ibadah shaum.
"Jangan paksa dan mendesak dengan tindak kekerasan. Tidak perlu ada sweeping saat bulan suci Ramadan. Semoga bulan Ramadan bisa diisi sebaik-baiknya dan dalam Idul Fitri juga mudah-mudahan bisa dirayakan bersama-sama," ungkap Din di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Selasa (16/6/2015).
Din pun menyinggung tentang pernyataan Lukman Hakim Saefuddin terkait toleransi terhadap orang-orang yang tidak berpuasa yang akhirnya menimbulkan kontroversial di masyarakat. Ia dari awal tidak mempercayai bila menteri Lukman sudah melontarkan pernyataan yang mengundang perdebatan di tengah masyarakat sepekan lalu itu.
"Berhubungan dengan kontroversi yang berkembang seolah-olah menteri agama menyarankan yang puasa menghormati yang tidak berpuasa, buka restoran, dan sebagainya. Saya sudah beri konfirmasi itu tidak benar. Saya dari awal tidak memahami dan tidak meyakini (itu berasal) dari pendapat pak menteri," ungkap Din yang juga ketua PP Muhammadiyah ini.
Ia menangkap pernyataan yang dimaksudkan Lukman agar seluruh umat Islam lebih menguatkan sikap toleransi dan tenggang rasa terhadap orang-orang yang berpuasa di bulan ramadhan.
"Umat Islam baik yang dalam perjalanan, sakit, atau yang boleh tidak berpuasa perlu dihormati, jangan paksa mereka untuk berpuasa. Kita harapkan bangsa Indonesia yang penuh toleransi menghargai orang yang berpuasa. Rumah makan dan restoran eloknya tutup siang hari dan buka malam hari, rezekinya insya allah melimpah," tuturnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.