Kata Lucky Hakim, Pemeras Bukan Tim Sukses di Pemilu
"Karena saya kebetulan orang politik," kata Lucky.
Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Lucky Hakim menegaskan, para pelaku terduga pemerasan terhadapnya bukanlah tim suksesnya saat Pemilu Legislatif 2014 lalu.
"Posisinya (mereka) cuma makan tidur bukan tim sukses. Mereka tidak mau kerja, maunya mengatur, dan meminta uang," ujar Lucky kepada wartawan dalam jumpa di Resto Munik, kawasan Matraman, Jakarta, Minggu (21/6/2015).
Menurutnya, wajar bila ada sejumlah pihak yang menungganginya di dunia politik. Terlebih dalam proses pencalonannya saat Pemilu Legislatif lalu.
"Karena saya kebetulan orang politik," kata Lucky.
Kata dia, para pelaku itu hanya kerap bergaul di lingkungan politik. Tak jarang, sebut Lucky, mereka mengikuti berbagai kegiatan pada masa pencalonannya dulu.
"Mereka juga sering nongkrong di DPRD dan DPR. Mereka tidak ada pekerjaan," ucapnya.
Sebelumnya, dua pemeras anggota DPR RI Lucky Hakim tak berkutik saat ditangkap tim Unit 1 Subdit Jatanras Polda Metro Jaya di Rest Rustiq Plaza Senayan, Rabu (17/6/2015) lalu.
Kedua orang tersebut yakni RS (44) dan A (35) yang mengaku sebagai tim sukses Lucky saat Pemilihan legislatif 2014 silam.
"Kita tangkap mereka di daerah Plaza Senayan," kata Kanit 1 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Komisaris Buddy Towuliu.
RS dan A sebelumnya melakukan perjanjian dengan Lucky untuk bertemu di kawasan tersebut.
Keduanya mau mengambil uang perasan mereka dari Lucky.
"Mereka tertangkap tangan. Saat itu uangnya sebesar Rp 60 juta sudah di tangan mereka," kata Buddy.