Jelang Masa Penentuan, Raja Juli Mundur dari Bursa Calon Ketum PP Muhammadiyah
Besok, 30 Juni 2015 merupakan batas waktu terakhir 108 orang kandidat untuk menyatakan bersedia atau tidak bersedia dicalonkan.
Penulis: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Makasaar tanggal 3-7 Agustus 2015 yang akan datang memasuki tahapan krusial.
Besok, 30 Juni 2015 merupakan batas waktu terakhir 108 orang kandidat untuk menyatakan bersedia atau tidak bersedia dicalonkan.
Seperti diketahui 108 kandidat merupakan usulan anggota Tanwir yang telah "lulus" seleksi administratif ketat yang dilakukan oleh Panitia Pemilihan (Panlih) Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2015-2020.
"Dalam muktamar nanti, muktamirin memilih 13 orang formatur dari para kandidat tersebut. Ke-13 orang formatur itulah yang akan memilih ketua umum.
Salah seorang dari 108 kandidat tersebut adalah Raja Juli Antoni Ph.D yang pada hari ini, Senin (28/6/2015), melalui pernyataan persnya menyatakan tidak bersedia untuk meneruskan proses pencalonan.
"Saya merasa terhormat dicalonkan menjadi salah seorang kandidat PP Muhammadiyah. Tapi pada periode ini saya mohon maaf tidak bisa meneruskan pencalonan ini. Saya memilih berdakwah melalui partai politik dengan mendirikan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Saya akan berusaha melaksanakan spirit dakwah amar makruf nahi mungkar Muhammadiyah melalui jalur struktural," ungkap mantan direktur eksekutif Maarif Institute yang biasa disapa Toni ini.
Toni yang merupakan mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) ini mengatakan sebagai kader ia paham bahwa salah satu kekuatan Muhammadiyah adalah kesadaran Muhammadiyah secara institusional menjaga jarak yang sama (political disengagement) dengan partai politik apapun. Dengan demikian dakwah Muhammadiyah dapat terus berlangsung dan memiliki kekuatan moral yang independen untuk bekerja sama maupun mengkritik pemerintah.
"Saya berharap Muhammadiyah terus menjadi Islamic civil society yang independen yang membantu pemerintah mendidik dan mensejahterkan rakyat," tegas Sekjen PSI ini.
Menurut Toni, berdasarkan polling internal Muhammmadiyah dan komunikasi informal dengan beberapa Pimpinan Wilayah (PW) dan Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah kandidat terkuat pada saat ini adalah Prof. Dr. Yunahar Ilyas.
"Beliau dianggap figur ulama. Banyak PW dan PD Muhammadiyah yang bersimpati. Apalagi tokoh kharismatik sekelas Prof. Dr. Amien Rais, menurut laporan beberapa PWM dan PDM juga mendukung Bang Yunahar sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah 5 tahun mendatang," tutur Toni
Selain Yunahar ada sederet nama yang juga difavoritkan untuk memimpin PP Muhammadiyah seperti Dr. Haidar Natsir, Dr. Syafiq Mughni, Dr. Muhadjir Effendy, Dr. Rizal Sukma, Dr. Dadang Kahmad, Dr. Abdul Mu'ti dan Dr. Hajriyanto Y. Thohari.
"Saya berharap siapapun yang terpilih nanti tetap meneruskan kepimpinan kolektif dan kolegial, memastikan Muhammadiyah menjadi gerakan modern dan moderat," pungkas Toni.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.