Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sekolah Partai PDIP Bisa Jadi Role Model Pendidikan Politik dan Kaderisasi

Menurut Iman, ada beberapa nilai positif yang bisa dimunculkan ketika PDIP menggulirkan sekolah partai politik.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Sekolah Partai PDIP Bisa Jadi Role Model Pendidikan Politik dan Kaderisasi
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri membuka sekolah partai calon kepala daerah di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Minggu (28/6/2015). Sekolah partai diikuti oleh sejumlah calon kepala daerah yang akan maju dalam pilkada serentak dan para calon tersebut dibekali pengetahuan untuk memenangi pilkada mulai dari cara berkomunikasi, cara berkampanye, hingga politik anggaran. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang pemilihan kepala daerah serentak (Pilkada Serentak) bulan Desember 2015, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membuat sebuah langkah terobosan, dengan membuka sekolah partai calon kepala daerah. Langkah tersebut dinilai bisa menjadi role model pendidikan politik dan kaderisasi partai.

Demikian disampaikan Dosen FISIP Universitas Jenderal Ahmad Yani (UNJANI), Bandung, Iman Soleh, Senin (29/6/2015).

"Sebagai partai politik besar dan modern sekaligus partai pemenang pemilu, tampaknya PDIP mulai menerapkan prinsip-prinsip partai politik modern," kata Iman.

Dia mengatakan, beberapa prinsip dan fungsi partai politik modern adalah sebagai alat rekrutmen politik, komunikasi politik, dan pendidikan politik.

Sekolah partai politik PDIP tampaknya diadakan untuk menunjukan kepada kader, konstituen dan bahkan kepada publik bahwa pdip bersungguh-sungguh menerapkan prinsip dan fungsi sebagai partai politik modern," ujarnya.

PDIP, kata dia, sebagai partai kader yang memenangkan pemilu tampaknya ingin memanfaatkan momentum pilkada serentak sebagai langkah konsolidasi, kaderisasi dan doktrinasi kepada kader-kadernya terutama para calon kepala daerah yang akan bersaing pada bulan Desember nanti.

Menurut Iman, ada beberapa nilai positif yang bisa dimunculkan ketika PDIP menggulirkan sekolah partai politik. Pertama, sekolah partai politik adalah langkah terobosan ketika bentuk kaderisasi hanya terpaku pada kegiatan temu kader yang hanya diisi oleh orasi-orasi politik yang tidak terarah, sekolah partai politik sekaligus menjadi role model bagi PDIP khususnya dan parpol pada umumnya dalam hal kaderisasi yang sistemik dan terukur.

Berita Rekomendasi

"Selain itu juga, sekolah partai sebagai wadah pendidikan politik yang doktriner," ungkapnya.

Kedua, kata dia, sekolah partai politik bagi calon kepala daerah adalah bentuk pernyataan yang tegas bahwa PDIP bukan hanya partai politik yang bersifat pragmatis, yang hanya menekankan politik uang dalam meraih kemenangan dalam pilkada. Dengan Sekolah Partai, tambah dia, PDIP ingin menegaskan bahwa calon-calon kepala daerah dengan basis partai PDIP adalah calon-calon kepala daerah yang memahami politik.

"Baik dalam tataran teoritis maupun dalam tataran praktis, yang berujung pada munculnya calon-calon yang militan dalam memenangkan pilkada," tukasnya.

Ketiga, lanjut dia, bagi alumnus sekolah partai politik, yang juga menjadi calon kepala daerah, program ini membentuk basis pemikiran ideologis dan basis ideologis yang tegas, dalam hal ini nasionalisme kerakyatan. Para calon kepala daerah setelah menyelesaikan program ini, kata dia, tak bisa lagi berpikir pragmatis bahwa partai politik dalam hal ini PDIP hanyalah kendaraan politik yang memerlukan ongkos politik untuk sampai pada kemenangan.

"Para calon kepala daerah justru diharapkan berpikir bahwa partai adalah alat perjuangan bukan hanya pada saat pilkada tetapi juga pada saat terpilih dan menjabat, bahwa azas nasionalisme kerakyatan adalah landasan perjuangannya," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas