Tragis, Dua Kali Kehilangan Adik karena Kecelakaan Hercules
Pasalnya, kakak Kopda Saryanto yang bernama Sudiyono juga tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules pada 5 Oktober 1991.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Kecelakaan pesawat Hercules kembali menimbulkan rasa pilu di tengah keluarga Kopda Saryanto (38), salah satu korban tewas jatuhnya pesawat Hercules di Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6/2015).
Pasalnya, kakak Kopda Saryanto yang bernama Sudiyono juga tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules pada 5 Oktober 1991.
Muryanto (48), kakak Kopda Saryanto, mengingat masa lalu ketika Kopda Saryanto, mulai bercita-cita menjadi penerbang. Saat itu, Saryanto yang masih duduk di kelas I SMP melihat Sudiyono memakai seragam penerbang.
"Cita-citanya sejak kecil memang ingin jadi penerbang mengikuti jejak kakaknya. Saat SMP, dia melihat Sudiyono, dan ingin jadi penerbang," ujar Muryanto, Rabu (1/7/2015).
Muryanto lalu menuturkan bahwa Sudiyono tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules di Condet saat melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bandung.
"Tahun 1991, pesawatnya kecelakaan di Condet. Saat itu, dia (Sudiyono) sedang pendidikan di AURI Bandung," ungkapnya.
Dia pun tak menyangka peristiwa yang menimpa Sudiyono pada tahun 1991 juga kembali terjadi pada Kopda Saryanto.
Berita kecelakaan pesawat Hercules C-130 itu awalnya sampai kepadanya melalui televisi. Setelah itu, keluarganya menerima kepastian dari personel Paskhas yang datang ke rumah.
Muryanto juga sempat menuturkan bahwa Saryanto, anak bungsu dari sembilan bersaudara, sempat mampir ke Yogyakarta pada Mei silam untuk menjemput istri dan anaknya, Alia Afifah, yang baru berusia tujuh bulan, untuk dibawa ke Pekanbaru, Riau. Karena bertugas di sana, Kopda Saryanto ingin bisa berkumpul bersama keluarganya.
"Dia bertugas di Pekanbaru, Riau. Mei kemarin datang untuk menjemput anak dan istrinya," katanya.(Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.