Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

TNI AU Belum Butuh Bantuan Investigasi Jatuhnya Hercules

Dwi yang telah melakukan pengecekkan ke lokasi kejadian menyampaikan, saat ini ada sekitar 50 anggota tim investigasi

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in TNI AU Belum Butuh Bantuan Investigasi Jatuhnya Hercules
TRIBUN MEDAN/DEDY SINUHAJI
Personil gabungan saat melakukan pencarian amunisi senjata maupun jenazah penumpang pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Medan, Kamis (2/7). Sebanyak tiga ekor anjing pelacak diturunkan untuk melakukan pencarian jenazah dan amunisi di lokasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 yang menyebabkan 141 orang meninggal dunia. Tribun Medan/Dedy Sinuhaji 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Udara belum memerlukan bantuan luar untuk menginvestigasi penyebab jatuhnya pesawat Hercules C-130 Tipe B di Medan, Sumatera Utara. Tim investigasi TNI AU yang terdiri dari beberapa kedinasan dianggap masih mampu untuk melaksanakan tugas tersebut.

"Untuk investigasi sementara, belum perlu bantuan," ujar Kadispen TNI AU, Marsekal Pertama Dwi Badarmanto.

Dwi yang telah melakukan pengecekkan ke lokasi kejadian menyampaikan, saat ini ada sekitar 50 anggota tim investigasi yang tengah bekerja di lokasi kejadian.

Tim investigasi gabungan TNI AU terdiri dari Dinas Keselamatan Penerbangan dan Kerja, Dinas Aero, Dinas Material, Diskolem dan Lambangja. "S

Menurut Dwi, tim investigasi tersebut akan bekerja sampai diketahui penyebab pasti kecelakaan pesawat Hercules atau sampai batas waktu yang belum ditentukan. Sementara itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyampaikan hasil kerja tim investigasi tersebut akan disampaikan paling cepat dua minggu setelah kejadian.

"Semua material sisa pesawat kami kumpulkan di Lanud Soewondo. Dan sudah ada beberapa truk yang mengakut material-material pesswat," jelasnya.

Menurut Dwi, meski saat ini belum memerlukan bantuan, nanti pada saatnya pihak TNI AU akan melibatkan ahli dari luar termasuk dari pabrikan Hercules C-130, Lockheed Martin dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

BERITA REKOMENDASI

"Kami akan libatkan semua, termasuk ahli, KNKT, kalau diperlukan ahli dari pabrikan Amerika Serikat sana," ujarnya.

Lockheed Martin merupakan pabrikan Hercules C-130. Dan Lockheed Martin bermarkas pusat di Bethesda, Maryland, Amerika Serikat.

Indonesia menjadi salah satu operator perdana C-130 Hercules di belahan selatan dunia. Dan Skuadron Udara 32 merupakan skuadron udara transport berat yang semua armadanya terdiri dari C-130B dan dua C-130H (bodi panjang), yang bermarkas di Pangkalan Udara Utama TNI AU Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas