Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kapolri Sudah Berada di Tolikara

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti meninjau langsung lokasi insiden berbau SARA di Kabupaten Tolikara, Papua, Minggu (19/7/2015) pagi.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Kapolri Sudah Berada di Tolikara
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti 

Tribunnews.com, Jakarta - Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti meninjau langsung lokasi insiden berbau SARA di Kabupaten Tolikara, Papua, Minggu (19/7/2015) pagi.

"Betul, saat ini beliau (Kapolri) sudah ada di lokasi," kata salah seorang staf pribadi Kapolri kepada Kompas.com, Minggu pagi.

Kapolri direncanakan akan melihat secara langsung lokasi kerusuhan, toko dan tempat ibadah yang terbakar dan berkomunikasi dengan masyarakat setempat. Tujuannya untuk meredam amarah masyarakat. "Selain itu, Kapolri juga akan bertemu tokoh masyarakat dan tokoh adat. Kemudian siang hari kembali ke Jayapura," lanjut staf tersebut.

Belum diketahui pasti kapan Kapolri akan kembali ke Jakarta. Sejauh ini, ada dua rencana, yaitu pulang hari ini juga atau menyempatkan diri menginap satu malam di Jayapura sembari memantau situasi.

Sekelompok orang yang diduga berasal dari umat Gereja Injili di Indonesia (GIDI) mendatangi Mushala Baitul Mustaqin di Tolikara, Papua, saat umat Islam menggelar shalat Id pada Jumat pagi. Mereka protes lantaran pengeras suara jemaah mengganggu acara yang juga tengah digelar umat GIDI.

Menurut Ketua Persekutuan Gereja dan Lembaga Injil di Indonesia (PGLII) Roni Mandang, kedatangan umat GIDI ke umat Islam dengan cara baik-baik. Namun tembakan aparat ke arah umat mereka membuat situasi menjadi kacau. Apalagi saat diketahui satu orang tewas akibat rentetan tembakan itu. Umat pun membakar kios di sekitar lokasi. Namun, api rupanya merembet ke mushala yang dijadikan tempat shalat Id.

Namun Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Suharsono menegaskan, tembakan ke arah umat GIDI dilakukan karena mereka tak mengindahkan halauan petugas untuk pergi dari sekitar mushala. Polisi telah menghalau massa yang meneriakan pernyataan bernada provokatif. Namun massa tidak menurut. Pukul 07.05 WIT massa mulai melempari mushala dengan batu. Pukul 07.10 WIT massa merusak dan membakar kios.

Berita Rekomendasi

Polisi pun menembakkan tembakan peringatan hingga akhirnya melepaskan tembakan ke tanah. Seorang remaja tewas akibat terkena luka tembak. Sementara 11 orang lain mengalami luka-luka, sebagian besar di antaranya mengalami luka tembak. (Fabian Januarius Kuwado)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas