Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Indonesia Jadi Tuan Rumah Astronomi Internasional 2015

"Semoga pada pelaksanaan IOAA tahun ini, Indonesia bisa sukses sebagai penyelenggara, menjadi tuan rumah yang baik," kata Harris

Penulis: Muhammad Zulfikar
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Indonesia Jadi Tuan Rumah Astronomi Internasional 2015
TRIBUN TIMUR/TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
KONJUNGSI PLANET VENUS DAN JUPITER - Komunitas Astronom Amatir Makassar melakukan pengamatan di langit belahan barat, di Halaman trans studio mal, Makassar, Sulsel, Rabu (1/7). Pada tanggal 30 juni dan 1 Juli 2015 malam Planet Venus dan Jupiter akan tampak berdekatan dengan jarak hanya sekitar sepertiga derajat terlihat dari bumi dan dapat disaksikan dengan mata telanjang , fenomena alam langka itu di sebut Konjungsi antara Venus dan Jupiter. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Indonesia kembali didaulat sebagai tuan rumah penyelenggaraan kompetisi Astronomi tingkat internasional, yaitu International Olympiad on Astronomy and Astrophysics (IOAA) 2015.

Kesempatan menjadi tuan rumah IOAA merupakan kali kedua bagi Indonesia, yang sebelumnya diemban pada tahun 2008, bertempat di Bandung, Jawa Barat.

Pelaksana Tugas (plt) Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Kemendikbud, Harris Iskandar mengatakan, pihaknya berharap agar pelaksanaan IOAA dapat berlangsung dengan sukses.

"Semoga pada pelaksanaan IOAA tahun ini, Indonesia bisa sukses sebagai penyelenggara, menjadi tuan rumah yang baik," kata Harris di Kemendikbud, Jakarta, Jumat (24/7/2015).

Harris menuturkan, untuk menyukseskan penyelenggaraan IOAA 2015, koordinasi dari setiap komponen yang terkait dengan penyelenggaraan acara ini adalah sangat penting.

"Tidak ada perbedaan antara pusat dan daerah, saling dukung, saling menutupi, karena semuanya sudah dipersiapkan dengan baik, tinggal dijalankan," katanya.

Masih kata Harris, prestasi peserta didik Indonesia di bidang Astronomi pada perhelatan internasional IOAA berawal dari keikusertaan para peserta didik Indonesia pada ajang IOAA tahun 2007. Saat itu, sebanyak satu medali emas, dua medali perak, dan tiga medali perunggu diraih tim Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

"Dalam perkembangannya, tim Astronomi Indonesia tak pernah surut menyumbang prestasi. Kebanggaan dunia Astronomi Indonesia kian membuncah, ketika pelaksanaan IOAA tahun 2008, yang melibatkan 22 negara peserta. Hal itu dibuktikan dengan perolehan medali berupa empat medali emas, tiga medali perak, dan dua medali perunggu," ungkapnya.

IOAA merupakan acara tahunan, yang diprakarsai oleh lima negara, yaitu Thailand, Iran, China, Polandia, dan Indonesia pada tahun 2006. Perhelatan ini diperuntukkan bagi siswa SMA di seluruh dunia, yang memiliki minat dan bakat di bidang Astronomi. Tujuannya untuk menumbuhkembangkan minat Astronomi di kalangan siswa, dan menjalin persahabatan global para astronom muda dunia.

Tahun ini, IOAA akan berlangsung di Magelang, Jawa Tengah, selama 10 hari, yaitu dari tanggal 26 Juli 2015 sampai 4 Agustus 2015. Pembukaan resmi perhelatan ini akan diselenggarakan pada tanggal 27 Juli 2015, di pelataran Candi Borobudur, Jawa Tengah. Sedangkan, penutupannya pada tanggal 3 Agustus 2015, di Teater Sendratari Ramayana Candi Prambanan, Jawa Tengah.

Alasan pemilihan kedua candi, sebagai lokasi acara pembukaan maupun penutupan, adalah agar sejalan dengan tema besar IOAA ke-9, yaitu Astronomy Beyond the Boundaries of Humanity and Culture. Hakikatnya, IOAA ke-9 dapat memberi pengalaman belajar kepada para calon intelektual dunia, tentang pencapaian kebudayaan bangsa Indonesia yang ditopang oleh kekuatan ilmu pengetahuan dan kedalaman spiritual, yang tercermin dari kemegahan Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang astronomis dan penuh teka-teki saintifik

Sebanyak 318 peserta dari 41 negara akan berpartisipasi. Mereka terdiri dari 210 siswa kontestan, 83 team leader, dan 25 observer. Indonesia sendiri akan mengirimkan sebanyak 10 siswa, yang terbagi ke dalam dua tim, yaitu regular team dan guest team. Pemilihan ke-10 siswa berlangsung secara bertahap dan selektif, yaitu berawal dari hasil seleksi 30 siswa terbaik pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tahun 2014.

Kemudian, para 30 siswa terbaik itu kembali diseleksi melalui serangkaian tes, dan pembinaan pada Oktober 2014 lalu, di Bandung, Jawa Barat. Pada tahap inilah tersaring 10 siswa yang menjadi perwakilan Indonesia untuk IOAA 2015. Usai proses penyaringan, para wakil Indonesia digembleng secara intensif dengan tim pembina khusus di Magelang, Jawa Tengah.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas