Kisah Para Pembuat Kapal Perang Pesanan Filipina di Surabaya
Dari Surabaya, Indonesia dipercaya Filipina membuat kapal perang canggih.
Editor: Sugiyarto
Kapal canggih tersebut mampu mencapai hingga perairan dangkal. Kepala SSV itu memiliki keunggulan khusus di negara kepulauan.
Kapal ini bisa untuk perang maupun nonperang. Seperti ketika terjadi bencana. Kapal SSV juga bisa dijadikan sebagai rumah sakit apung dan SAR.
Untuk kali pertama, PT PAL Indonesia (Persero) mampu mengekspor kapal perang ke Filipina.
Namun, kapal perang SSV1 dan SSV2 yang saat ini dipesan Filipina hampir semua equipment (peralatan termasuk mesin) didatangkan dari Korea dan Jerman.
Meski demikian, seluruh tenaga ahli ditangani PT PAL sendiri. Para ahli yang berpengalamanan di bidang pembuatan kapal perang dikerahkan PT PAL.
"Sebanyak mungkin bahan baku kami dari lokal. Terutama plat baja," kata General Manager PT PAL Muhammad Firmansyah Arifin.
Firmansyah mengakui bahwa untuk alat tertentu, pihaknya masih perlu mendatangkan dari luar negeri. S
aat ini, pengerjaan kapal perang SSV pesanan Filipina itu dikerjakan di enam titik di bengkel assembly PT PAL Surabaya.
Project Manager SSV Philippine, Turitan Indaryo, juga mengakui bahwa sebagian besar bahan kapal perang itu masih impor.
Hanya plat baja yang dipasok lokal. Selebihnya, equipment sebagian besar didatangkan dari Korea dan Jerman.
uritan menuturkan bahwa komposisi berkisar Labor 10%, metal baja 20%, Equipment 60%, Lain2 10%. "Sebagian besar, terutama eguipment kami datangkan dari Jerman dan Korea," kata Turitan.
Saat ini, dua kapal perang itu tengah dijerjakan. Standar keamanan, kualitas kontrol produk, hingga ketepan waktu kirim.
GM PT PAL Firmasyah meminta dua pimpinan proyek kapal perang berkompetisi. Pimpro kedua SSV harus berlomba.
"Kapal SSV ini bukan yang pertama kami buat. Kapal SSV sekelas sudah berhasil kami buat. Termasuk kapal Banda Aceh. Jadi kami yakin akan sesuai jadwal," tandas Firmansyah.