Gus Sholah dan As'ad Ali Capai Kata Sepakat di Muktamar NU
Dia kembali menegaskan, saling dukung itu hanya soal penolakan sistem AHWA.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang KH Solahudin Wahid (Gus Solah) akhirnya mau buka mulut soal pertemuannya dengan KH Asad Ali.
Dia mengaku, dirinya yang kandidat Ketua Umum PBNU saling dukung dengan Asad Ali, yang juga sama-sama calon Ketua Umum PBNU.
Namun saling dukung itu hanya soal penolakan sistem Ahlul Halli Wal Aqdi (AHWA).
Sedangkan soal pencalonan sebagai Ketua Umum PBNU, antara dirinya dan Asad Ali tidak ada penggabungan dukungan.
Setidaknya hal itulah yang dibicarakan dalam pertemuan tertutup kedua kandidat tersebut di Ponpes Tebuireng.
"Banyak yang kita bicarakan. Termasuk kita saling dukung soal penolakan sistem AHWA dalam muktamar ke-33 ini. Kalau soal dukungan kita sendiri-sendiri," kata Gus Solah dihubungi lewat ponselnya, Selasa (4/8/2015) sore.
Gus Solah juga menepis rumor yang berkembang di masyarakat yang menyebut memilih Gus Solah sebagai Ketua Umum PBNU sama dengan memilih As'ad Ali.
Dia kembali menegaskan, saling dukung itu hanya soal penolakan sistem AHWA.
"Ada isu berkembang bahwa memilih saya sama dengan memilih Pak Asad. Padahal hal itu tidak benar. Visi misi kita dalam pencalonan berbeda," pungkasnya.
Gus Solah dan Asad Ali merupakan kandidat Ketua Umum PBNU periode 2015 - 2020. Keduanya sudah menyatakan siap maju dalam pemilihan Ketua Umum PBNU di Muktamar ke-33 ini.
Selain mereka, terdapat satu calon lagi, yakni KH Said Agil Siradj, yang tak lain Ketua Umum PBNU periode 2010 - 2015.
Baca selengkapnya di Harian Surya edisi besok
LIKE Facebook Surya - http://facebook.com/SURYAonline
FOLLOW Twitter Surya - http://twitter.com/portalSURYA
Penulis: Sutono
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.