Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Suami-Istri Berpeluang Besar Pimpin Muhammadiyah-Aisyiyah

“Itu mengulang 100 tahun lalu. Tapi di luar kehendak mereka, karena dari dukungan muktamirin,” kata kandidat ketua umum PP Muhammadiyah Dadang Kahmad.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Suami-Istri Berpeluang Besar Pimpin Muhammadiyah-Aisyiyah
TRIBUN/SANOVRA JR
Sejumlah Muktamirin mengikuti sidang Pleno II Muktamar ke-47 Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulsel, Selasa (4/8). Sidang pleno tersebut beragendakan laporan dinamika wilayah, Ortom dan tanggapan terhadap laporan PP Muhammadiyah. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR 

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Muhammadiyah dibentuk pertama kali oleh Kiai Ahmad Dahlan. Bersama istrinya, Siti Walidah yang menjadi pendiri Aisyiyah, keduanya membawa dua organisasi massa itu menjadi salah satu ormas islam terbesar di Indonesia.

Kini, regenerasi kepemimpinan di kedua ormas itu berpotensi terulang kembali seperti di masa awal pembentukannya. Hasil penghitungan suara Muktamar ke-47 Muhammadiyah menempatkan Haedar Nashir di posisi teratas dengan perolehan dukungan 1.947 suara.

Sementara, istri Haedar, Siti Noordjanah Djohantini, juga menempati posisi teratas pada pemilihan calon ketua umum PP Aisyiyah.

“Itu mengulang 100 tahun lalu. Tapi di luar kehendak mereka, karena dari dukungan muktamirin,” kata kandidat ketua umum PP Muhammadiyah Dadang Kahmad di Universitas Muhammadiyah Makassar, Kamis (6/8/2015).

Menurut Dadang, sebagai pemilik suara terbesar, keduanya berpotensi menjadi pimpinan di kedua ormas itu. Alhasil, jika itu terjadi maka sejarah pendirian PP Muhammadiyah dan PP Aisyiyah akan terulang kembali.

“Enggak apa-apa. Zaman Pak Ahmad Dahlan dan istrinya dulu juga jadi ketua Aisyiyah,” ujarnya.

BERITA REKOMENDASI

Baik Muhammadiyah maupun Aisyiyah, keduanya telah merampung proses penghitungan suara. Meski begitu, hingga kini belum ditentukan siapa yang akan menjabat posisi ketua umum di kedua ormas islam itu.

Proses penunjukkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah rencananya akan dilangsungkan malam ini. Sebanyak 13 calon ketua umum terpilih akan menggelar rapat musyawarah untuk menentukan siapa ketua umum baru periode 2015-2020.

Sementara, proses penunjukan ketua umum di Aisyiyah ada sedikit perbedaan. Saat ini baru ada tujuh besar pemilik suara yang didapuk sebagai anggota formatur. Ketujuh orang itu nanti malam akan menggelar musyawarah untuk menunjuk enam orang lain sebagai anggota formatur.

Hasil musyawarah malam ini akan dibawa saat sidang pleno, Jumat (6/8/2015) esok. Setelah itu, mereka akan kembali bermusyawarah untuk menentukan ketua umum yang baru.

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas