Pakar UI-ITB Dibalik Rancangan Tata Suara Peringatan HUT RI di Istana Negara
Tata suara atau sound system saat upacara peringaan HUT ke-70 RI di Istana Negara mempunyai peran yang tidak bisa dikatakan enteng.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tata suara atau sound system saat upacara peringaan HUT ke-70 RI di Istana Negara mempunyai peran yang tidak bisa dikatakan enteng.
Tata suara mempunyai peran yang juga strategis untuk kesuksesan agenda tahunan itu. Nah, ternyata untuk menghasilkan tata suara yang optimal dan menarik, melibatkan ahli dari Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB).
Mereka adalah Harry Kiss, praktisi audio dan perancang produk-produk audio karya anak bangsa V8sound.com dan Dr Joko Sarwono, dosen Fisika Teknik, ahli audio dan akustik dari ITB.
Joko Sarwono mengatakan, dalam hal teknis, semua harus bisa diperhitungkan, dirancang sehingga menghasilkan kualitas audio sempurna di setiap titik di lingkungan istana.
"Sound system yang digunakan mestinya menghasilkan suara yang sempurna, tidak hanya didengarkan tapi bisa untuk menyimak, sesuai tempat dan fungsi kegiatannya," ujarnya, Minggu (16/8/2015).
Harry Kiss mengatakan, peringatan detik proklamasi hari ini, akan menggunakan bi directional audio sistem yang bisa diketahui dari mana sumber suaranya.
"Misalnya suara datang dari mimbar kehormatan presiden, maka arah loudspeaker yang berbunyi datang dari arah yang sama, sebaliknya apabila suara datang dari panggung orkes dan aubade, maka speaker yang berbunyi juga dari arah orkes," katanya.
Harry mengatakan, peringatan detik-detik Prokalamasi menggunakan microphone baru yang dirancang untuk acara kepresidenan, seperti mic podium RI 1 gold series untuk presiden, ketua DPR, serta pembacaan doa oleh menteri agama.
"Design speaker-speaker baru seperti Seri Kepresidenan, untuk menyambut HUT ke-70 RI pun dihadirkan di Istana Merdeka, seperti seri Soekarno yang lantang dan keras namun tetap jernih sebagai speaker utama di lapangan Istana," katanya.
Kemudian seri Megawati merupakan speaker yang paling cantik dan suaranya jernih, dan seri Jokowi dipasang di mimbar kepresidenan dengan bentuk ramping dan grille berlapis emas.
Kemudian seri Soeharto, seri Habibie & Ainun yang kompak, seri Gus Dur sebagai monitor mixer utama yang flat dan seri SBY yang berwarna loreng TNI, semua digunakan untuk mengisi sistem suara di Istana Merdeka.
"Speaker-speaker tidak untuk dijual, digunakan HUT ke-70 RI sebagai penghargaan dan apresiasi kepada pemimpin negara," kata Joko.
Semua microphone, DSP, amplifier dan loudspeaker diproduksi oleh V8sound.com yang merupakan karya anak bangsa yang bisa dibanggakan. (Eko Sutriyanto)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.