Kapten Hasanuddin Ditugaskan Dua Pekan ke Papua, Ternyata Pergi untuk Selamanya
Hasanuddin meninggalkan rumah tersebut pada tanggal 14 pekan lalu.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana rumah di ujung Gang Ambon RT 02/05, Desa Kadu Jaya, Curug Banten diselimuti duka. Setiap orang yang keluar dari rumah dua tingkat dan dikelilingi benteng kurang dari dua meter tersebut, bermata sembab.
Di pelataran depan rumah berdiri tenda putih dengan puluhan kursi yang berjejer. Terdapat lima karangan bunga ucapan duka cita yang salah satunya berasal dari perusahaan maskapai Trigana Air.
Rumah tersebut merupakan kediaman Kapten Hasanuddin, pilot Trigana PK-YRN yang hilang kontak dan diduga menghujam bumi, Minggu (16/8/2015) sore, di Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Papua.
Sejumlah keluarga dan kerabat Kapten Hasanudin berdatangan ke rumah yang posisinya berada di hook tersebut. Meski jenazah belum datang mereka datang ke rumah dan menggelar pengajian.
Hasanuddin meninggalkan rumah tersebut pada tanggal 14 pekan lalu. Tak disangka anak kedua dari lima bersaudara tersebut meninggalkan rumah untuk selamanya.
"Berangkat Jumat untuk tugas dua pekan di Papua," ujar anak pertama Hasanuddin, Novi Ardhiani, Rabu (19/8/2015).
Tidak hanya keluarga yang berdatangan ke rumah Hasanudin, sejumlah tetangganya di Desa Kadu Jaya berbondong-bondong mengunjungi rumah Hasanudin untuk mengucapkan belasungkawa. Mereka masuk dan duduk lesehan di ruang tamu dan kemudian memanjatkan doa.
Banyak warga yang datang tidak terlepas dari karakter Hasanuddin yang humble dan ramah terhadap warga sekitar.
"Beliau ramah dan dermawan, beliau juga sosok yang religius, beliau mau menjadi pengurus masjid di sini," ujar Agus, tetangga almarhum Hasanuddin.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.