Soal JK-Rizal Ramli, Menhan: Jangan Perkeruh Suasana
"Itu hanya beda soal pencapaian saja, tetapi tujuannya bagaimana ekonomi itu tumbuh," kata Menhan.
Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu meminta semua pihak tak memperkeruh situasi, utamanya soal pandangan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), yang sempat memanas dalam beberapa hari terakhir.
Menurut Ryamizard, baik Rizal maupun JK hanya memiiki perbedaan soal pencapaian ekonomi saja. Tapi tujuannya, kata mantan KASAD itu, tetap sama.
"Itu hanya beda soal pencapaian saja, tetapi tujuannya bagaimana ekonomi itu tumbuh. Tidak ada masalah," kata Ryamizard kepada wartawan, Kamis (20/8/2015).
Seperti ketahui, masalah ini sempat memanas lantaran dipicu oleh komentar Rizal Ramly mengenai target pemerintah dalam proyek pengadaan pembangkit listrik 35.000 megawatt.
Menurut mantan Menko Perekonomian tersebut, program itu tak masuk akal sehingga harus segera ditargetkan ulang. Menurut JK komentar itu tak etis dilayangkan Menko atas program presiden, karena akan memicu kegaduhan di pemerintahan.
Merespon pernyataan JK, Rizal lantas meminta agar bisa duduk bersama JK dalam suatu forum diskusi mengenai target pengadaan pembangkit listrik tersebut. Rizal ingin menjelaskan sejumlah analisa dan alasan mengapa dirinya mengatakan bahwa target tersebut tidak masuk akal.
Meski begitu, keduanya telah 'damai' saat menghadiri rapat kabinet di Istana Negara bersama Presiden Jokowi, Rabu lalu.