Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mantan Menko Kemaritiman Indroyono jadi Penasihat Menteri Pariwisata

Tak ada kata gengsi dalam kamus seorang Indroyono Soesilo.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Mantan Menko Kemaritiman Indroyono jadi Penasihat Menteri Pariwisata
Photo/MG/SEPTYONAKA TRIWAHYUDI
Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli Sertijab menggantikan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Indroyono Soesilo. dalam reshuffle kabinet Presiden Jokowi, Rabu (13/8/2015) di Jakarta. Reshuffle keenam menteri yang dilantik yaitu Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil, Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel, Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhi Purdijatno, serta Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo. Sofyan Djalil pada kesempatan tersebut juga dilantik sebagai Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago. Pergantian juga dilakukan pada posisi Sekretaris Kabinet, yaitu dari Andi Widjajanto ke pejabat barunya, Pramono Anung. (Tribunnews.com/MG/SEPTYONAKA TRIWAHYUDI) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak ada kata gengsi dalam kamus seorang Indroyono Soesilo. Ia pun bersedia menjadi Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Arief Yahya, usai dicopot dari posisi Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman oleh Presiden Jokowi pada 12 Agustus 2015.

Padahal, sebelumnya menteri hingga deputi kementerian tersebut berada di bawah Kemenko Kemaritiman pimpinan Indroyono.

"Sehari setelah sertijab, saya ditawari menjadi penasihat menteri pariwisata, Arief Yahya, yang bertugas untuk pengembangan wisata kebaharian dan mendatangkan wisatawan dari Eropa. Tugas saya misalnya jadi pembicara atau nara sumber di Bali untuk wisata bidang terumbu karang," ungkap Indroyono saat berbincang dengan Tribun di kediaman pribadinya, Pondok Labu, Jakarta Selatan.




Indroyono mengaku tidak berpikir panjang untuk menerima tawaran dari Arief Yahya tersebut. Sebab, latar belakang karir profesionalitasnya juga concern terhadap wisata bahari dan didukung pengalaman berkunjung ke lebih 90 negara.

"Yah saya jawab langsung iya. Karena memang hobi saya di bidang wisata juga dan saya punya pengalaman di Eropa," ujarnya.

"Sebelum hingga saya jadi direktur di FAO (organisasi bidang pangan dan pertanian PBB), saya sudah keliling dunia. Ada sekitar 93 negara yang sudah saya datangi. Jadi, jaringan dan relasi saya cukup mendukung," sambungnya.

Tak ada kata gengsi buat seorang Indroyono kendati karirnya kali ini dinilai sebagian orang terbilang "turun jabatan". Menurutnya, sebuah pemahaman yang salah jika seorang penasihat menteri dinilai jabatan level kedua.

BERITA TERKAIT

"Gengsi kenapa? Apanya yang gengsi? Ingat latar belakang saya itu profesional. Orang profesional tidak berpikir seperti itu," tandasnya.

Selain menjadi penasihat menteri, banyak kesibukan lain yang dilakukan oleh Indroyono pasca-dicopot dari kursi menko.

Di antaranya, kembali terjun dan mengembangkan majalah Sains Indonesia yang didirikannya pada tahun 2000. Sebelumnya ia sempat mengundurkan diri dari posisi Ketua Dewan Redaksi majalah tersebut pada 2012 saat terpilih menjadi Direktur Sumber Daya Perikanan dan Akuakultur pada Organisasi Pangan Dunia (Food and Agricultur Organization/FAO), PBB, dan menetap di Roma, Italia.

"Sekarang saya jadi penasihat untuk mejalah tersebut. Waktu saya tinggal di Roma, saya sempatkan menuliskan beberapa artikel untuk majalah ini," kata Indroyono seraya menunjukkan beberapa tulisan hasil karyanya pada majalah Sains Indonesia.

Kegiatannya lainnya, yakni menjadi dosen luar biasa di perguruan tinggi negeri dan menjadi pembicara utama di Lemhanas.

Diketahui, mulanya jenjang karir seorang Indroyono Soesilo terbilang moncer.

Penyabet gelar doktor dari Universitas Iowa, Amerika Serikat tersebut mengawali karir sebagai asisten laboratorium petrografi dan asisten kampus lapangan geologi, Karang Sambung Departemen Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB).

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas