Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tak Jadi Menteri Lagi, Indroyono Banyak Main Organ, Berkebun, dan Jaga Ibunda

Indroyono mengakui ada beberapa hobi, kesenangan hingga tanggung jawab pribadi yang harus ia kesampingkan sejak hari pertama menjadi menteri

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Tak Jadi Menteri Lagi, Indroyono Banyak Main Organ, Berkebun, dan Jaga Ibunda
Photo/MG/SEPTYONAKA TRIWAHYUDI
Mantan Menko Perekonomian Rizal Ramli Sertijab menggantikan Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman, Indroyono Soesilo. dalam reshuffle kabinet Presiden Jokowi, Rabu (13/8/2015) di Jakarta. Reshuffle keenam menteri yang dilantik yaitu Darmin Nasution sebagai Menteri Koordinator Perekonomian menggantikan Sofyan Djalil, Thomas Lembong sebagai Menteri Perdagangan menggantikan Rachmat Gobel, Luhut Binsar Panjaitan sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhi Purdijatno, serta Rizal Ramli sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo. Sofyan Djalil pada kesempatan tersebut juga dilantik sebagai Kepala Bappenas menggantikan Andrinof Chaniago. Pergantian juga dilakukan pada posisi Sekretaris Kabinet, yaitu dari Andi Widjajanto ke pejabat barunya, Pramono Anung. (Tribunnews.com/MG/SEPTYONAKA TRIWAHYUDI) 

TRIBUNNEWS.COM - "Jadi menteri, public figure itu nggak boleh marah, harus bisa tersenyum terus walau bagaimana pun keadaannya. Disorot media, nggak boleh buat kesalahan di mata bawahan. Kalau kasih arahan saya usahakan tidak boleh lakukan kesalahan. Itu berat, mas."

Begitu pengakuan Indroyono Soesilo kepada Tribunnews.com di kediamannya, Pondok Labu, Jakarta Selatan, saat mengenang kembali pengalaman 10 bulan menjadi Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman Kabinet Kerja Jokowi-JK.

Indroyono mengakui ada beberapa hobi, kesenangan hingga tanggung jawab pribadi yang harus ia kesampingkan sejak hari pertama menjadi menteri, 27 Oktober 2014. Di antaranya main organ, berkebun, menulis hingga tanggung jawab menjaga ibunda yang telah berusia senja.

Saat ini, ia mempunyai lebih banyak waktu untuk melakukan itu semua.

"Waktu jadi menteri, karena padat dan banyaknya tugas, jadi menteri itu saya nggak tahu jam dan hari. Tahunya tanggal. Saking sibuknya, saat saya sedang datangi suatu agenda acara, pikiran saya sudah melayang ke acara berikutnya. Tapi, itu berkah, sebuah tantangan dan suatu kehormatan sendiri buat saya bisa bantu presiden," ungkapnya.

"Salah satu kesukaan saya main organ. Selama jadi menteri, paling sekali atau dua kali saja bisa main organ. Itu pun setelah kerjaan selesai dan pulang ke rumah, yah di atas jam 10 malam. Itu organ saya," ujarnya seraya menunjukkan organ yang terletak di sudut ruang tamunya.

Hobi Indroyono bertambah sejak ia berumah tangga bersama sang istri, Nining Sri Astuti dan dikaruniai tiga anak, yakni berkebun.

BERITA TERKAIT

Oleh karena itu, sehari setelah menyerahkan jabatan Menko Kemaritiman kapada Rizal Ramli, Indroyono langsung "menyicil" memindahkan sejumlah barang pribadinya dari rumah dinas di Jalan Widya Chandra ke rumah pribadinya, termasuk sejumlah tanaman kesukaannya.

Rumah dengan konsep minimalis di atas lahan 500 meter persegi milik di bilangan Pondok Labu tersebut sempat ia tinggalkan sejak bertugas sebagai Direktur Sumber Daya Perikanan dan Akuakultur pada Organisasi Pangan Dunia (Food and Agricultur Organization/FAO), PBB, dan menetap di Italia, Roma.

Tempat Indroyono untuk berkebun berada di lahan sekitar seluas 15x7 meter persegi dan terletak di bagian belakang rumahnya.

Saat kembali ke rumah pribadinya itu, ia pun langsung melongok, merapikan hingga menyirami sejumlah tanaman di kebun kecilnya itu.

Bagi Indoroyono, berkebun memberikan kebahagian dan kenikmatan tersendiri di hatinya. Apalagi, jika hal itu bisa dilakukan di sela padat dan beratnya pekerjaan kantor.

"Saya lebih menikmati saat-saat berkebun dan menyirami tanaman. Saya memang senang tanaman. Dan baru kemarin-kemarin setelah tak jadi menteri saya bisa berkebun lagi," ucapnya.

Saat menjadi menteri, Indroyono pun kesulitan membagi waktu untuk hobi menulisnya. Padahal, hobinya yang satu ini sudah dilakoninya sejak lulus kuliah.

"Salah satu hobi saya, menulis buku. Saya sudah mennulis 13 buku. Ini buku-buku karya saya," ujar Indroyono saat menunjukkan belasan buku tebal yang berdiri rapi di sebuah lemari ruang tamu rumahnya.

Indroyono pun mengakui, dirinya hanya mempunyai sedikit waktu berkumpul bersama anak dan istri selama 10 bulan bertugas menjadi menteri. Hari-harinya lebih banyak dihabiskan untuk pekerjaan kantor mengingat kementerian yang dipimpinnya merupakan kementerian baru.

Bahkan, ia jarang bisa bertemu dan bermain bersama dua cucunya. "Nah, sekarang saya bisa punya banyak waktu untuk main dengan dua cucu saya," ujar Indroyono yang kini menginjak 60 tahun.

Dengan sejumlah kemampuan yang dimilikinya, Indroyono akui masih bisa berperan langsung mengabdi membangun Indonesia dan dunia.

Namun, saat ini ada pengabdian yang tidak kalah penting yang harus dilakukannya, yakni kepada sang ibunda yang kini berusia 85 tahun.

"Di FAO itu enak, gaji besar dan dapat beberapa keistimewaan. Tapi,... ibu saya sekarang sudah 85 tahun. Kasihan ibu dengan usianya itu kalau tidak ada yang menjaga dan mengurusinya total," ucap suami dari Nining Sri Astuti itu.

Indroyono Soesilo merupakan putra dari Menteri Parpostel dan Menko Polkam Soesilo Soedarman.

Setelah sang ayah berpulang, ibunda Indroyono tinggal di sebuah rumah di bilangan Jalan Panglima Polim, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Saya lima bersaudara, satu anak meninggal. Saya anak laki-laki pertama, saya merasa bertanggung jawab untuk menjaga ibu," ucapnya. (coz)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas