Ada Empat Calon Pimpinan KPK Tak Tuntas Jawab Pertanyaan
Ada empat calon pimpinan KPK yang tidak tuntas menjawab pertanyaan panitia seleksi di hari kedua tes wawancara, misalnya menyoal harta kekayaan.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setidaknya ada empat calon pimpinan KPK yang tidak tuntas menjawab pertanyaan panitia seleksi di hari kedua tes wawancara, baik menyoal harta kekayaan, motivasi atau pengelolaan dana program di tempatnya bekerja.
"Empat calon tidak clear menjawab pertanyaan pansel, baik soal harta kekayaan, motivasi atau pengelolaan dana program di tempatnya bekerja," ungkap Ahmad Biky dari LBH Jakarta mewakili rekan-rekan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi kepada Tribunnews.com di Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Seleksi calon pimpinan KPK hari kedua menghadirkan calon-calon yang di mata publik cukup dikenal dibanding hari pertama.
Menurut Ahmad, beberapa temuan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi terhadap rekam jejak calon pimpinan KPK mulai diklarifikasi pansel lewat sesi wawancara. Meski menurut mereka, pansel belum cukup mendalami temuan kepada calon.
"Terkait calon-calon yang diwajibkan melaporkan LHKPN, tidak semuanya ditanyakan oleh pansel. Pansel perlu memberikan penjelasan agar publik mengetahui apa yang sebenarnya terjadi," sambung Ahmad.
Karena itu, KMS Antikorupsi meminta agar pansel mengeskplorasi lebih dalam jawaban-jawaban calon berdasarkan data dan informasi yang telah disampaikan ke pansel, termasuk penelusuran di lapangan.
Selain itu, pansel juga diminta menjelaskan kepada publik mengapa ada calon yang tidak ditanya soal LHKPN. Hal ini perlu agar tidak menimbulkan kesan bahwa pansel membuat perlakuan berbeda.
"Kita minta juga memperkuat atensi pansel terhadap calon-calon yang secara nyata hendak melemahkan KPK, misalnya menolak penyidik dan penuntut KPK independen, atau mereka yang ingin membatasi kewenangan KPK pada pencegahan saja atau kewenangan spesifik lainnya," kata dia.
Terakhir, pansel diminta menyamakan standar penilaian antara hari pertama dan kedua demi objektifitas penilaian calon. Karena ibarat sisir, bilah-bilah pertanyaan hari kedua lebih rapat, sementara hari pertama lebih renggang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.